Author: yadie
•20.44
Hampir 2 minggu account blogger ku ga terbuka, serasa gimana gitu.
Beberapa waktu yang lalu aku terkena syndrom gak sempat. (wew..apa kamsud??).
Akhir-akhir ini, dosen lagi demen-demen nya ngasih tugas yang bejibun, bikin makalah, ngasih Cendol (ekh salah..) maksudnya PR, belum target pribadi yang belum tertuntaskan yang menambah beban pikiran ini. (tapi tetap dibawa santai..). Imbasnya blog pun tidak terpantau, dan baru hari ini bisa menelurkan tulisan baru lagi.
Postingan kali ini berhubungan dengan alam, warna, dan cahaya. Sesuai dengan judul mengapa warna hitam lebih menyerap panas dari pada warna putih .. (panjang banget yak judulnya…)

Pada siang hari warna hitam akan lebih menyerap panas , hal ini disebabkan oleh kepekatan warna hitam (gelap) sehingga dia cepat sekali menyerap panas.
Untuk lebih jelasnya , akan lebih baik kita mengenal terlebih dahulu sifat dari warna itu sendiri.
Ada tiga unsur yang selalu terlebat pada warna , yaitu cahaya, objek, dan pengamat. Bila kita perhatikan, ketiga unsur tersebut melibatkan 3 disiplin ilmu yaitu, kimia, fisika, dan biologi. Dimana aspek kimia, terjadi bila kita membicarakan bagaimana sebuah benda mempengaruhi cahaya yang berasal dari molekul atau atom Sedangkan aspek fisika, terjadi bila kita membicarakan bagaimana cahaya mempengaruhi warna, kemudian bila kita membicarakan bagaimana pengamat melihat warna hal ini berkatian dengan aspek biologi. Oleh karena itu penglihatan kita terhadap warna dapat dimanipulasi apabila kita merubah tiga unsur tadi.
Bila kita lihat dari sifat kimia dari cahaya, dalam interaksi atom permukaan sebuah objek menyerap panjang gelombang tertentu dan meneruskan panjang gelombang yang lain. Karena itulah spektrum dari cahaya yang dipantulkan tidak sama dengan spektrum sumber cahaya. Kemudian bagaimana sebuah objek menyerap dan memantulkan cahaya ?
Beberapa atom (molekul) memiliki kemampuan untuk menyerap cahaya dan memancarkan cahaya dengan energi yang lebih rendah .

Lho??koq malah ngebahas masalah warna??
Nah, selanjutnya kenapa warna hitam lebih menyerap panas dari pada warna putih?
Pada warna hitam, semua spectrum cahaya diserap , oleh karena itu energi radiasi yang diterima pada warna hitam menjadi semakin besar seiring bertambahnya spectrum cahaya yang diserap. Sebaliknya, pada warna putih semua spectrum cahaya dipantulkan sehingga efek yang dirasakan lebih sejuk.
Tentunya bukan warna hitam saja yang dapat menyerap semua spectrum cahaya , tetapi semua warna gelap contohnya merah.
Kita bisa menyimpulkan dari efek yang dihasilkan cahaya yaitu, bila cahaya (terang) bertemu dengan warna yang terang (mis. Putih) maka cahaya tersebut akan dipantulkan, kemudian bila cahaya bertemu dengan warna gelap (mis. Hitam) maka cahaya akan diserap.
Bila warna gelap bertemu dengan gelap (mis. Malam hari), maka cahaya akan dipantulkan. Lho kenapa bisa ? untuk lebih gampangnya, kita gunakan perumpamaan 2 kutub pada medan magnet, ketika dua kutub yang sama kita dekatkan maka yang terjadi adalah kedua kutub tersebut akan tolak menolak, sebaliknya ketika dua kutub yang berbeda saling didekatkan , maka yang akan terjadi kedua kutub itu akan saling tarik menarik.

Beberapa waktu yang lalu , pemerintah Amerika melalui menteri Energi nya (Steven Chu) mengatakan bahwa ingin mengecat atap dengan warna putih yang merupakan pemantul cahaya (energy reflecting white) hal ini merupakan hasil dari simposium perubahan iklim di London.
Tujuannya lainnya adalah dengan penggunaan cat putih pada genteng perumahan atau pun perkantoran maka penggunaan AC dapat dikurangi karena dengan penggunaan cat putih tersebut akan menimbulkan efek sejuk pada lingkungan sekitarnya.
Konon katanya (kaya lagu dangdut yak…wkkww), 11 tahun atap mobil produksi terbaru akan dicat dengan warna putih juga…. (wuihhh….ajib..)

Mungkin ada yang masih bertanya, apa pengaruhnya dari pemantulan cahaya tadi ?
Dengan dipantulkannya cahaya tadi (sinar matahari), maka suhu dipermukaan akan turun sehingga lingkungan sekitar tidak akan terasa terlalu panas bila sinar matahari sudah semakin terik. Bisa kita ambil contoh di kutub utara, yang berfungsi sebagai pemantul cahaya matahari terbesar di bumi, ketika bongkahan-bongkahan es yang ada disana mencair akibat pemanasan (efek cahaya) maka suhu permukaan air laut akan bertambah. Dan bisa kita bayangkan efek dari bertambahnya suhu air laut akan mengacaukan rantai makanan yang ada didalamnya.

Bila kita lihat keadaan bumi kita semakin hari semakin memprihatinkan, dalam pelajaran akuntansi itu dikatakan adanya penyusutan (emang semuanya mesti dikaitkan ya… ^_^)
Ayo…mari kita selamatkan bumi kita demi kelangsungan hidup generasi penerus yang akan datang. Gak mw kan kita mewariskan sesuatu hal yang membebankan generasi penerus bangsa ini ?

Panjang juga ya postingan kali ini…hehhee
Gimana , udah ada yang berniat bwt nge-Cet ulang atap rumahnya…??

Sumber :
Kaskus

Google

Nalar


This entry was posted on 20.44 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 komentar:

On 4 Juni 2009 pukul 10.44 , Utun... N the Back of WooD mengatakan...

trus.... kemana pantulan cahayanya kalu semua atap runah di cat putih... ntar malah ngerusak ojon lagi bos..?