Author: yadie
•15.23


Menikah tanpa pacaran? Mungkin enggak sih? Apakah tanpa pacaran dapat mengenal calon pasangan? Apakah ada ada cara-cara sah dalam Islam untuk megenal calon pasngan hidup? Apakah cukup penting mengenal isi pikiran calon pasangan kita? Apakah tidak cukup dengan hanya mengetahui cantik atau gantengnya dan kemudian apakah isi kantongnya?

Apa mungkin?

Pertanyaan tersebut muncul ketika sepasang anak muda memutuskan untuk menikah tanpa pacaran terlebih dahulu. Segera ketika berita lamaran merebak di kalangan keluarga beberapa pihak bertanya-tanya kepada orangtua mereka. Kapan kenalnya? Di mana? Bagaimana? Koq bisa memutuskan menerima lamaran jika belum kenal?

Kenal adalah salah satu tahapan ukhuwah islamiyah, oleh karena itu tak heran jika orang banyak mempertanyakan keputusan menerima lamaran sebeum “kenal”. Pepatah mengatakan: tak kenal maka tak sayang.

Apakah sebelum menikah seseorang harus saling kenal? Jawabannya: ya, harus, meskipun seberapa “kenal”nya, dan apa yang perlu dikenal masih bisa didiskusikan. Jangankan dalam urusan jodoh, memilih teman-pun perlu mengenal lebih dahulu sebelum cukup percaya untuk pergi bersama.


Kecocokan harus ditimbang dengan kadar tertentu dan bahkan untuk aspek latar belakang sosial ekonomi dan pendidikan yang diistilahkan dengan se-kufu. Tapi yang paling penting diantara itu semua adalah masalah kesamaan pandangan hidup, aqidah dan akhlaq misalnya.

Sayangnya, dalam kebiasaan zaman sekarang yang namanya ajang saling kenal antara dua orang anak muda yang akan menikah adalah lewat hubungan palsu yang namanya pacaran. Mengapa palsu? Sebab seringkali ketika berpacaran kedua insan tersebut tidak memperlihatkan sifat-sifat asli mereka, malah cenderung konformistis, serba setuju dengan apa kata pasangannya. Walhasil “perkenalan”nya menjadi tidak sebagaimana aslinya. Apalagi ketika diwarnai perasaan kasmaran atau jatuh cinta. Seseorang yang sedang kasmaran cenderung berubah dari kebiasaan aslinya. Seorang pendiam bisa tiba-tiba terlihat periang sedangkan seorang yang periang tampak malu-malu kucing.

Kenapa sih mesti pacaran?

Pacaran dalam istilah sekarang adalah: sebuah bentuk hubungan antara sepasang anak manusia lain jenis yang mempunyai ketertarikan hubungan sex.

Pacaran dengan aktivitas pergaulan fisik tanpa norma Islam (sejak pegang-pegangan tangan sampai seterusnya) bukan hanya tidak perlu, bahkan juga tidak boleh atau haram dalam Islam. Sebab Islam melarang zina dengan arti sejak zina hati (melamun, bermimpi dengan sengaja, melihat foto dll tanpa pertemuan fisik), zina mata (melihat langsung, berpandang-pandangan dll) sampai zina badan (sejak pegangan tangan sampai hubungan sex sebenarnya). Meskipun untuk setiap perbuatan tersebut jenis dosa-nya berbeda, tetapi tetap saja semua adalah dosa. Zina badan dalam arti sampai hubungan sex terjadi jelas merupakan dosa besar.

Di sinilah letaknya masalah pacaran.

Jika saling mengenal merupakan sesuatu yang penting, itu tidak berarti pacaran menjadi boleh. Bahkan pacaran dengan sejumlah bahaya dosa jelas merupakan perbuatan yang harus dihindari sebab mengandung ancaman dosa besar.

Lalu bagaimana cara saling mengenal yang diperbolehkan?

Zaman sebelum ada teknologi canggih, para pendahulu kita biasa mengirim utusan ke pihak calon mempelai. Pihak pria mengirim seorang wanita terpercaya untuk “melihat” si wanita yang akan dilamar dan sebaliknya pihak wanita juga mengirim pria terpercaya untuk menyelidiki pria yang akan melamarnya. Untuk batas tertentu keduanya dibenarkan untuk saling melihat fisik. Batasannya adalah sejauh batasan aurat yang boleh dilihat umum (semua tertutup kecuali muka dan telapak tangan). Jika ingin melihat lebih jauh, harus mengirim utusan seperti di atas (wanita melihat wanita dan pria melihat pria).

Itu baru sebatas melihat secara fisik.

Sebagaimana sudah dikatakan tadi, aspek fisik bukan hal terpenting untuk dikenal. Aqidah , akhlaq dan fikroh jauh lebih penting sebab itu semua adalah hal-hal yang bersifat lebih menetap dan lebih berpengaruh dalam sikap sehari-hari.

Untuk mengenal dan memahami isi pikiran, aqidah dan akhlaq haruslah dengan cara peninjauan yang berbeda dengan mengenal hal-hal fisik. Untuk ini, selain mengenal langsung, juga lewat referensi.

Misalnya dengan mengirim utusan untuk menyelidiki isi pikiran tersebut, atau dengan cara bertanya secara langsung. Dapat dilihat di tulisan Benteng Terakhir sebelum ini yaitu yang berjudul: Fit and Proper Test.

Mengapakah Fit and Proper Test tentang isi pikiran, aqidah dan akhlaq jauh lebih penting daripada perkenalan fisik?

Jawabannya tergantung dari seberapa dalam seseorang yang ingin berkenalan tersebut memandang hidup ini. Jika ada seorang yang sehari-harinya punya ideologi: “emangnya gue pikirin”, yaitu ideologi cu-ek dan tak peduli makna hidup, dengan keseharian hanya memikirkan dandan (bersolek), kongkow-kongkow (kumpul-kumpul tak bermakna dengan teman-teman) dan hura-hura (semua aktivitas yang berhubungan dengan kesenangan duniawi yang meriah), maka ketika ia ingin berteman dan mungkin juga ketika ingin menikah ia akan mencari teman atau pasangan hidup yang sejenis.

Namun jika ada seseorang yang dengan serius menganggap bahwa hidup ini adalah untuk beribadah, beramal manfaat dan menggapai akhirat, maka ia akan sangat peduli untuk berteman dan apalagi berpasangan hidup dengan yang sejenis. Dan hal-hal seperti ini tak mungkin dikenal hanya dengan sekali lihat penampilan fisik. Penampilan fisik mungkin menipu. Seorang yang berkacamat tebal dan berfoto serius mungkin saja ternyata tukang banyol yang tak pernah berpikir panjang. Sementara mungkin saja seorang dengan pakaian tak ketinggalan gaul (tapi masih sopan) dan percakapan yang tak kuno ternyata lebih mampu lagi bicara panjang dan serius tentang makna hidup dan cita-cita akhirat. Sebab seorang yang ingin menggapai akhirat tak mesti meninggalkan dunia sama sekali.

Bahkan seorang yang beramal cerdas justru sanggup memanfaatkan hidup di dunia untuk optimalisasi pencapaian akhirat, dan itu dengan cara bergaul luas dan berdakwah luas.

Oleh karena itu, fit and proper test sebenarnya tetap berlaku pada setiap orang yang ingin memutuskan untuk menikah, (kecuali yang kawin kontrak untuk sekedar mendapat sepotong surat nikah guna kemudahan imigrasi). Pada dasarnya setiap orang ingin berdekatan dengan yang “sejenis”, se-aliran, se-pandangan. Apapun pandangan hidup yang dianutnya.

Bagi yang mementingkan urusan materi dan “kulit-kulit luar”, maka perkenalan fisik sangat penting, urusan isi pikiran cukup yang dangkal saja. Sebatas apa aliran musiknya, hardrock-kah atau slow machine? Sedangkan bagi yang berpikir mendalam maka isi pikiran dan cita-cita hiudp adalah lebih penting daripada fisik.

Kami sendiri berpandangan yang kedua.

Sebab menurut hemat kami, apa-apa yang sebatas kedalaman kulit dapat berganti dengan cepat, bahkan dengan mudah sirna. Cantik? Maaf ya, jika terlalu banyak ber-make-up maka pada usia 38an tahun sudah butuh face-lift. Jika salah make-up muka menghitam dan butuh jutaan rupiah untuk memperbaiki. Apalagi jika (na’udzubillah) kecelakaan, rusaklah semua. Jika kaya raya adalah ukuran tera-nya, maka credit crunch tempo hari sudah terbukti ampuh memiskinkan sejumlah orang kaya. Yang benar-benar ulet akan bangkit setahun dua tahun lagi, tapi yang tak pandai akan tetap bangkrut. Namun apa yang dihargai dari budi pekerti dan sikap perilaku tak akan terpengaruh credit crunch maupun usia lanjut. Sedangkan yang beraqidah salimah dan akhlaq karimah akan tetap mendampingi kita Insya Allah di SurgaNya. Amin

Sumber
Author: yadie
•01.57


Aku yang tidak mengerti Diriku

Inginku meminta kepadamu, sudikah engkau menungguku hingga aku dengan tegap meminangmu dan kau pun siap dengan pinanganku??
Namun...

Wahai pemilik hatiku, kadang aku selalu berpikir bahwa semuanya pasti berlalu dan aku merasa saat ini semuanya perlahan demi perlahan pergi meninggalkanku...
Hingga timbul rasa takut itu, takut bila nanti aku tidak bisa menemukan dirimu lagi, atau menemukan sosok dirimu dalam diri akhwat-akhwat yang lain..

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku..
Mungkin nanti disaat engkau telah menimang cucu-cucumu demikian pula denganku, kita akan saling tersenyum mengingat kisah tragis yang kita alami, jarak dan waktu yang lah penyebabnya..
Tapi, tak usah menyalahkan suatu hal yang tidak seharusnya disalahkan, karena memang inilah jalannya..

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku..
Mintalah kepada Allah, agar iman yang tipis ini selalu dikuatkan, mintalah agar Anti tetap istiqomah di jalan-Nya, dan terakhir
mintalah pada-Nya agar tetap meletakkan malu ini pada tempatnya...
Author: yadie
•01.10



Kisah di bawah ini adalah kisah yang saya dapat dari milis alumni Jerman, atau warga Indonesia yang bermukim atau pernah bermukim di sana. Demikian layak untuk dibaca beberapa menit, dan direnungkan seumur hidup.

Pengalaman ini dikisahkan dari seorang ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliahnya. Kelas terakhir yang harus dia ambil adalah sosiologi. Sang dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya. Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling". Seluruh siswa diminta untuk pergi keluar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya, dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan di depan kelas.

Ibu itu adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, dia pikir, tugas ini sangatlah mudah. Setelah menerima tugas tsb, dia bergegas menemui suaminya dan anak bungsunya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi ke restoran McDonald's yang berada di sekitar kampus. Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering.

Sewaktu suaminya akan masuk dalam antrian, dia menyela dan meminta agar suaminya saja yang menemani si bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong. Ketika ibu itu sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri di belakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian. Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir?

Saat berbalik itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, ternyata tepat di belakangnya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil! Ibu itu bingung,dan tidak mampu bergerak sama sekali. Ketika dia menunduk, tanpa sengaja matanya menatap laki-laki yang lebih pendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang "tersenyum" ke arahnya. Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam,tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap ke arahnya, seolah ia meminta agar ibu itu dapat menerima 'kehadirannya' di tempat itu. Ia menyapa "Good day!" sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan.

Secara spontan ibu itu membalas senyumnya, dan seketika teringat olehnya 'tugas' yang diberikan oleh dosennya. Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya. Ibu itu segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"-nya. Ibu itu merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal dia bersama mereka,dan mereka bertiga tiba-tiba saja sudah sampai di depan counter.

Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin dipesannya, Ibu itu mempersilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan. Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir Nona." Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka(sudah menjadi aturan di restoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.

Tiba2 saja ibu itu diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpau beberapa saat, sambil matanya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu2 lainnya, yang hampir semuanya sedang mengamati mereka... Pada saat yang bersamaan, ibu itu baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke dirinya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan'-nya. Ibu itu baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapanya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin dia pesan.

Ibu itu tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (di luar pesanannya) dalam nampan terpisah. Setelah membayar semua pesanan, dia minta bantuan petugas lain yang adadi counter itu untuk mengantarkan nampan pesanannya ke meja/tempat duduk suami dan anaknya. Sementara ibu itu membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut ke arah meja yang telah dipilih kedua lelakiitu untuk beristirahat. Ibu itu meletakkan nampan berisi makanan itu di atas meja mereka, dan meletakkan tangannya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil ibu itu berucap: "Makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua."

Kembali mata biru itu menatap dalam ke arahnya, kini mata itu mulai basah berkaca-kaca dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak,nyonya". Ibu itu mencoba tetap menguasai dirinya, sambil menepuk bahu mereka, ibu itu berkata "Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ke telinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian".

Mendengar ucapannya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali ibu itu merengkuh kedua lelaki itu. Ibu itu sudah tidak dapat menahan tangis ketika dia berjalan meninggalkan mereka dan bergabung dengan suami dan anaknya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka. Ketika ibu itu duduk suaminya mencoba meredakan tangisnya sambil tersenyum dan berkata "Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan anak2ku!" Mereka saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu mereka benar2 bersyukur dan menyadari, bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah mereka telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.

Ketika mereka sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu menghampiri meja mereka, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan' dengan mereka. Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan ibu itu, dan berucap "Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami". Ibu itu hanya bisa berucap "terima kasih" sambil tersenyum.

Sebelum beranjak meninggalkan restoran, ibu itu menyempatkan untuk melihat ke arah kedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin mereka, mereka langsung menoleh ke arahnya sambil tersenyum, lalu melambai-lambaikan tangannya ke arahnya. Dalam perjalanan pulang ibu itu merenungkan kembali apa yang telah dia lakukan terhadap kedua orang tuna wisma tadi, itu benar2 'tindakan' yang tidak pernah terpikir olehnya. Pengalaman hari itu menunjukkan kepadanya betapa 'kasih sayang' Tuhan itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!

Ibu itu kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini ditangannya. Ibu itu menyerahkan 'paper' kepada dosennya. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya ibu itu dipanggil dosennya ke depan kelas, ia melihat kepadanya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?" dengan senang hati ibu itu mengiyakan. Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan papernya. Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi. Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya, membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang di dekat ibu itu diantaranya datang memeluknya untuk mengungkapkan perasaan harunya. Di akhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis di akhir paper ibu itu. "Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu."

Dengan caraNYA sendiri, Tuhan telah 'menggunakan' dirinya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald's, suaminya, anaknya, dosennya,dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhirnya sebagai mahasiswi. Ibu itu lulus dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah dia dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu: "PENERIMAAN TANPA SYARAT." Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara MENCINTAI SESAMA, DENGAN MEMANFAATKAN SEDIKIT HARTA-BENDA YANG KITA MILIKI, dan bukannya MENCINTAI HARTA-BENDA YANG BUKAN MILIK KITA, DENGAN MEMANFAATKAN SESAMA!

Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskan cerita ini kepada orang2 terdekat anda. Disini ada 'malaikat' yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama yang sedang membutuhkan uluran tangannya! Orang bijak mengatakan: Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu, tetapi hanya 'sahabat yang bijak' yang akan meninggalkan JEJAK di dalam hatimu.

Untuk berinteraksi dengan dirimu, gunakan nalarmu. Tetapi untuk berinteraksi dengan orang lain, gunakan HATImu! Orang yang kehilangan uang, akan kehilangan banyak, orang yang kehilangan teman, akan kehilangan lebih banyak! Tapi orang yang kehilangan keyakinan, akan kehilangan semuanya! Tuhan menjamin akan memberikan kepada setiap hewan makanan bagi mereka, tetapi DIA tidak melemparkan makanan itu ke dalam sarang mereka, hewan itu tetap harus BERIKHTIAR untuk bisa mendapatkannya. Orang-orang muda yang 'cantik' adalah hasil kerja alam, tetapi orang-orang tua yang 'cantik' adalah hasil karya seni. Belajarlah dari PENGALAMAN MEREKA, karena kita tidak dapat hidup cukup lama untuk bisa mendapatkan semua itu dari pengalaman dirimu sendiri.


Sumber

Author: yadie
•18.17

Pada minggu-minggu ini, sesekali datang lah ke pusat keramaian seperti Mall atau supermarket. Kita akan melihat interiornya dipenuhi pernak-pernik entah itu pita, balon, da hiasan lainya yang didominasi oleh warna Pink dab biru muda. Dan teman-teman sekalian pasti sudah tw tentunya bahwa 1 hari lagi "hampir" seluruh orang didunia ini merayakan hari kasih sayang atau yang lebih tenar dengan sebutan Valentine.
Valentine merupakan budaya barat yang telah merasuki hampir seluruh orang di dunia ini, termasuk negara-negara muslim, contohnya Indonesia. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua pun ikut merayakan hari Valentine ini. Sayangnya tidak semua masyarakat kita yang mengenal apa itu Valentine, mereka menganggap Hari Valentine sama saja dengan hari besar lainnya seperti hari Ibu, hari Pahlawan dan hari besar lainnya. Padahal hari-hari besar itu berbeda dengan hari Valentine.
Hari Ibu, dan hari Pahlawan sama sekali tidak mengandung unsur religius. Sedangkan Valentine syarat dengan muatan religius.

Berikut akan dipaparkan sejarah singkat hari Valentine:
Sesungguhnya, belum ada kesepakatan final di antara para sejarawan tentang apa yang sebenarnya terjadi yang kemudian diperingati sebagai hari Valentine. Dalam buku ‘Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Hallowen: So What?” (Rizki Ridyasmara, Pusaka Alkautsar, 2005), sejarah Valentine Day dikupas secara detil. Inilah salinannya:

Ada banyak versi tentang asal dari perayaan Hari Valentine ini. Yang paling populer memang kisah dari Santo Valentinus yang diyakini hidup pada masa Kaisar Claudius II yang kemudian menemui ajal pada tanggal 14 Februari 269 M. Namun ini pun ada beberapa versi. Yang jelas dan tidak memiliki silang pendapat adalah kalau kita menelisik lebih jauh lagi ke dalam tradisi paganisme (dewa-dewi) Romawi Kuno, sesuatu yang dipenuhi dengan legenda, mitos, dan penyembahan berhala.

Menurut pandangan tradisi Roma Kuno, pertengahan bulan Februari memang sudah dikenal sebagai periode cinta dan kesuburan. Dalam tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari disebut sebagai bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.

Di Roma kuno, 15 Februari dikenal sebagai hari raya Lupercalia, yang merujuk kepada nama salah satu dewa bernama Lupercus, sang dewa kesuburan. Dewa ini digambarkan sebagai laki-laki yang setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing.

Di zaman Roma Kuno, para pendeta tiap tanggal 15 Februari akan melakukan ritual penyembahan kepada Dewa Lupercus dengan mempersembahkan korban berupa kambing kepada sang dewa.

Setelah itu mereka minum anggur dan akan lari-lari di jalan-jalan dalam kota Roma sambil membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai. Para perempuan muda akan berebut untuk disentuh kulit kambing itu karena mereka percaya bahwa sentuhan kulit kambing tersebut akan bisa mendatangkan kesuburan bagi mereka. Sesuatu yang sangat dibanggakan di Roma kala itu.
Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno yang berlangsung antara tanggal 13-18 Februari, di mana pada tanggal 15 Februari mencapai puncaknya. Dua hari pertama (13-14 Februari), dipersembahkan untuk dewi cinta (Queen of Feverish Love) bernama Juno Februata.

Pada hari ini, para pemuda berkumpul dan mengundi nama-nama gadis di dalam sebuah kotak. Lalu setiap pemuda dipersilakan mengambil nama secara acak. Gadis yang namanya ke luar harus menjadi kekasihnya selama setahun penuh untuk bersenang-senang dan menjadi obyek hiburan sang pemuda yang memilihnya.

Keesokan harinya, 15 Februari, mereka ke kuil untuk meminta perlindungan Dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, para lelaki muda melecut gadis-gadis dengan kulit binatang. Para perempuann itu berebutan untuk bisa mendapat lecutan karena menganggap bahwa kian banyak mendapat lecutan maka mereka akan bertambah cantik dan subur.

Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara paganisme (berhala) ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani. Antara lain mereka mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I.

Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati Santo Valentine yang kebetulan meninggal pada tanggal 14 Februari.

Tentang siapa sesungguhnya Santo Valentinus sendiri, seperti telah disinggung di muka, para sejarawan masih berbeda pendapat. Saat ini sekurangnya ada tiga nama Valentine yang meninggal pada 14 Februari. Seorang di antaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada masa Romawi. Namun ini pun tidak pernah ada penjelasan yang detil siapa sesungguhnya “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.
Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II yang memerintahkan Kerajaan Roma berang dan memerintahkan agar menangkap dan memenjarakan Santo Valentine karena ia dengan berani menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih, sembari menolak menyembah tuhan-tuhannya orang Romawi. Orang-orang yang bersimpati pada Santo Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan, Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat di dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Sebab itu kaisar lalu melarang para pemuda yang menjadi tentara untuk menikah. Tindakan kaisar ini diam-diam mendapat tentangan dari Santo Valentine dan ia secara diam-diam pula menikahkan banyak pemuda hingga ia ketahuan dan ditangkap. Kaisar Cladius memutuskan hukuman gantung bagi Santo Valentine. Eksekusi dilakukan pada tanggal 14 Februari 269 M.

Tradisi Kirim Kartu
Selain itu, tradisi mengirim kartu Valentine itu sendiri tidak ada kaitan langsung dengan Santo Valentine. Pada tahun 1415 M, ketika Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang St. Valentine tanggal 14 Februari, ia mengirim puisi kepada isterinya di Perancis.

Oleh Geoffrey Chaucer, penyair Inggris, peristiwa itu dikaitkannya dengan musim kawin burung-burung dalam puisinya.

Lantas, bagaimana dengan ucapan “Be My Valentine?” yang sampai sekarang masih saja terdapat di banyak kartu ucapan atau dinyatakan langsung oleh pasangannya masing-masing? Ken Sweiger mengatakan kata “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang mempunyai persamaan dengan arti: “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat, dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini sebenarnya pada zaman Romawi Kuno ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi.

Disadari atau tidak, demikian Sweiger, jika seseorang meminta orang lain atau pasangannya menjadi “To be my Valentine?”, maka dengan hal itu sesungguhnya kita telah terang-terangan melakukan suatu perbuatan yang dimurkai Tuhan, istilah Sweiger, karena meminta seseorang menjadi “Sang Maha Kuasa” dan hal itu sama saja dengan upaya menghidupkan kembali budaya pemujaan kepada berhala.

Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi atau lelaki rupawan setengah telanjang yang bersayap dengan panah adalah putra Nimrod “the hunter” dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia begitu rupawan sehingga diburu banyak perempuan bahkan dikisahkan bahwa ibu kandungnya sendiri pun tertarik sehingga melakukan incest dengan anak kandungnya itu!

Silang sengketa siapa sesungguhnya Santo Valentine sendiri juga terjadi di dalam Gereja Katolik sendiri. Menurut gereja Katolik seperti yang ditulis dalam The Catholic Encyclopedia (1908), nama Santo Valentinus paling tidak merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda, yakni: seorang pastur di Roma, seorang uskup Interamna (modern Terni), dan seorang martir di provinsi Romawi Afrika. Koneksi antara ketiga martir ini dengan Hari Valentine juga tidak jelas.

Bahkan Paus Gelasius II, pada tahun 496 menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui secara pasti mengenai martir-martir ini, walau demikian Gelasius II tetap menyatakan tanggal 14 Februari tiap tahun sebagai hari raya peringatan Santo Valentinus.

Ada yang mengatakan, Paus Gelasius II sengaja menetapkan hal ini untuk menandingi hari raya Lupercalia yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.

Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus di Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Jenazah itu kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke Gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836.

Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi di dalam gereja. Pada hari itu, sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta. Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 dengan alasan sebagai bagian dari sebuah usaha gereja yang lebih luas untuk menghapus santo dan santa yang asal-muasalnya tidak bisa dipertanggungjawabkan karena hanya berdasarkan mitos atau legenda. Namun walau demikian, misa ini sampai sekarang masih dirayakan oleh kelompok-kelompok gereja tertentu.

Jelas sudah, Hari Valentine sesungguhnya berasal dari mitos dan legenda zaman Romawi Kuno di mana masih berlaku kepercayaan paganisme (penyembahan berhala). Gereja Katolik sendiri tidak bisa menyepakati siapa sesungguhnya Santo Valentine yang dianggap menjadi martir pada tanggal 14 Februari. Walau demikian, perayaan ini pernah diperingati secara resmi Gereja `di Dublin, Irlandia dan dilarang secara resmi pada tahun 1969. Beberapa kelompok gereja Katolik masih menyelenggarakan peringatan ini tiap tahunnya.

Kepentingan Bisnis
Kalau pun Hari Valentine masih dihidup-hidupkan hingga sekarang, bahkan ada kesan kian meriah, itu tidak lain dari upaya para pengusaha yang bergerak di bidang pencetakan kartu ucapan, pengusaha hotel, pengusaha bunga, pengusaha penyelenggara acara, dan sejumlah pengusaha lain yang telah meraup keuntungan sangat besar dari event itu.

Mereka sengaja, lewat kekuatan promosi dan marketingnya, meniup-niupkan Hari Valentine Day sebagai hari khusus yang sangat spesial bagi orang yang dikasihi, agar dagangan mereka laku dan mereka mendapat laba yang amat sangat besar. Inilah apa yang sering disebut oleh para sosiolog sebagai industrialisasi agama, di mana perayaan agama oleh kapitalis dibelokkan menjadi perayaan bisnis.

Peta Kemaksiatan
Christendom adalah sebutan lain untuk tanah-tanah atau negeri-negeri Kristen di Barat. Awalnya hanya merujuk pada daratan Kristen Eropa seperti Inggris, Perancis, Belanda, Jerman, dan sebagainya, namun dewasa ini juga merambah ke daratan Amerika.

Orang biasanya mengira perayaan Hari Valentine berasal dari Amerika. Namun sejarah menyatakan bahwa perayaan Hari Valentine sesungguhnya berasal dari Inggris. Di abad ke-19, Kerajaan Inggris masih menjajah wilayah Amerika Utara. Kebudayaan Kerajaan inggris ini kemudian diimpor oleh daerah koloninya di Amerika Utara.

Di Amerika, kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 – 1904) dari Worcester, Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan kantor yang besar. Mr. Howland mendapat ilham untuk memproduksi kartu di Amerika dari sebuah kartu Valentine Inggris yang ia terima. Upayanya ini kemudian diikuti oleh pengusaha-pengusaha lainnya hingga kini.

Sejak tahun 2001, The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) tiap tahun mengeluarkan penghargaan "Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary" kepada perusahaan pencetak kartu terbaik.

Sejak Howland memproduksi kartu ucapan Happy Valentine di Amerika, produksi kartu dibuat secara massal di selutuh dunia. The Greeting Card Association memperkirakan bahwa di seluruh dunia, sekitar satu milyar kartu Valentine dikirimkan per tahun. Ini adalah hari raya terbesar kedua setelah Natal dan Tahun Baru (Merry Christmast and The Happy New Year), di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama juga memperkirakan bahwa para perempuanlah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.

Mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu di Amerika mengalami diversifikasi. Kartu ucapan yang tadinya memegang titik sentral, sekarang hanya sebagai pengiring dari hadiah yang lebih besar. Hal ini sering dilakukan pria kepada perempuan. Hadiah-hadiahnya bisa berupa bunga mawar dan coklat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan kepada perempuan pilihan.
Di Amerika Serikat dan beberapa negara Barat, sebuah kencan pada hari Valentine sering ditafsirkan sebagai permulaan dari suatu hubungan yang serius. Ini membuat perayaan Valentine di sana lebih bersifat ‘dating’ yang sering di akhiri dengan tidur bareng (perzinaan) ketimbang pengungkapan rasa kasih sayang dari anak ke orangtua, ke guru, dan sebagainya yang tulus dan tidak disertai kontak fisik. Inilah sesungguhnya esensi dari Valentine Day.

Perayaan Valentine Day di negara-negara Barat umumnya dipersepsikan sebagai hari di mana pasangan-pasangan kencan boleh melakukan apa saja, sesuatu yang lumrah di negara-negara Barat, sepanjang malam itu. Malah di berbagai hotel diselenggarakan aneka lomba dan acara yang berakhir di masing-masing kamar yang diisi sepasang manusia berlainan jenis. Ini yang dianggap wajar, belum lagi party-party yang lebih bersifat tertutup dan menjijikan.

Sumber : www.swaramuslim.net
Author: yadie
•03.03
Maaf sebelumnya, saya tidak bermaksud untuk mengajarkan atau menggurui teman-teman tentang teknik-teknik mencontek pada saat ujian. Tapi saya ingin berbagi tentang apa yang sudah saya dapatkan beberapa waktu lalu, mengenai kiat menjadi orang yang sukses dengan mencontek orang-orang yang terlebih dahulu sukses.
Sebelumnya saya ingin bercerita sedikit : (gak usah terlalu tegang ya bacanya....hehhe )
Alkisah, ada seorang pembicara hebat. Dan beliau memliki seorang sopir, yang selalu siaga (siap antar jaga) mengantarkan sang majikan kemana dan dimanapun acara berlangsung. Saking seringnya sang sopir mengikuti kemanapun majikannya pergi, hingga sang sopir pun hapal seluruh isi pidato sang majikan, kalimat per kalimat, kata per kata !!!
Hingga pada suatu hari, sang majikan mengalami sakit dan tidak bisa mengisi seminar pada hari itu. Dan, sang sopir meminta untuk diberikan kesempatan untuk berbicara pada seminar tersebut menggantikannya. Setelah sang majikan menyetujui dengan berat hati sang sopir pun naik ke atas panggung dengan sangat percaya diri . Dia membawakan materi dengan sangat bagus, itulah pidato pertama dalam hidupnya. Sang majikan pun terkejut , karena sang sopir menyampaikan pidato persis sekali dengan sang majikan, mulai dari kata-kata, hingga gerak tubuh pun sama, dan akhirnya para peserta seminar memberikan tepuk tangan yang sangat meriah, puas dengan pidato yang disampaikan oleh sang sopir.
Setelah pidato berakhir, dilakukan sesi tanya jawab, awalnya beberapa pertanyaan bisa di jawab dengan lantang oleh sang sopir. Tapi ada satu peserta yang bertanya, dan pertanyaannya sangat sulit untuk dijawab oleh sang sopir. Sang sopir terdiam sejenak (sembari tersenyum ).

Kemudian dengan tenangnya dia menjawab "Wah....pertanyaanya sangat mudah sekali untuk dijawab, jadi biarkan sopir saya saja yang menjawabnya" dan sang majikan pun terbengong-bengong mendapati para peserta seminar menoleh ke arahnya, menunggu jawaban"

yang dapat di ambil dari cerita di atas yaitu menjadi sukses itu tidaklah sulit, kalau saja kita menemukan orang yang tepat untuk dicontoh. Kita dapat meng-Copy Paste apa yang telah dilakukan orang yang sukses terlebih dahulu dari kita. Ikuti semua hal positif dari mereka, dari cara mereka bergerak, apa yang mereka yakini mengenai kesuksesan itu, dari cara mereka bertutur kata serta berpikir.
Sebagai gambaran, inilah 7 cara mencontek atau meneladani orang-orang sukses :

Kenali latar belakang mereka

Kebanyakan orang yang sukses adalah orang yang biasa-biasa saja, tidak dari keluarga terpandang, tidak memiliki pendidikan tinggi, atau bahkan mereka berasal dari orang-orang miskin yang menderita. Kalau dia miskin, kita pun miskin maka satu "kemustahilan" dari pikiran kita muncul. "Orang semiskin dia pun bisa, kenapa saya tidak bisa?"
Bila dulunya dia anak orang kaya, cari tahu mengapa dia bisa berusah keras untuk sukses dan bekerja keras. Dan munculkan satu pertanyaan lagi "Dia anak orang kaya pun bisa bekerja keras, kenapa saya anak orang yang biasa-biasa saja harus bermalas-malasan?"
Maka keyakinan anda pun akan terbangun dari sana.

Pelajari kepribadian mereka
Orang yang sukses adalah orang yang memiliki kepribadian yang positif, dan itu pasti !!
Pelajari karakter positif yang dimiliki orang itu yang bisa membuatnya menjadi orang yang sukses. Kalau ingin menjadi orang terkaya di dunia seperti Warren Buffer, kita harus rajin-rajin membaca artikel tentangnya, menyimak, dan mempelajari biografinya.

Pahami keinginan anda sendiri
Bergaulah dengan orang-orang positif disekitar kita. tidak perduli siapa dia, yang terpenting adalah orang-orang yang menimbulkan efek positif untuk kita. Dengan itu kita mendapatkan satu benang merah dari mereka, yaitu orang-orang disekitar kita tadi mempunyai dedikasi yang tinggi pada pekerjaan nya masing-masing. Apakah kita memilikinya? Apa saja target kita? Keinginan dibarengi dengan tindakan adalah awal pencapaian.

Bekerja total seperti mereka
Meniru orang sukses bukan hanya mencari tw resep sukses mereka, tapi lebih dari itu, kita juga harus meniru semangat mereka, kerja keras mereka . Dan jangan pernah bertaya "Kenapa saya tak berhasil seperti mereka?" sebelum kita benar-benar melakukannya.

Menunda kesenangan
Tidak sedikit orang yang terjebak dengan berlimpahnya harta, saat memenangkan sebuah tender, langsung beli ini beli itu, saat gaji naik langsung mengubah pola hidup, yang biasanya makan nasi campur 3 kali sehari menjadi makan nasi campur 5 kali sehari (walaupun masih nasi campur...hehehe )
Bill gates saat menjadi milyarder pada saat usia muda, tak pernah memakai uangnya untuk kemewahan. Untung yang dia dapatkan, dia investasikan kembali untuk bisnis nya. Ia bahkan menunda pernikahannya, dan baru menikah setelah benar-benar sukses.
Siapkah kita menunda kesengan untuk sebuah kesuksesan?Bila ya, Insya ALlah kita dapat menjadi salah satu dari mereka.

Mencontek Kedermawaan Mereka
Saya pernah ingat sebuah kalimat "Pancing lah rezeki itu dengan Bersedekah", dan alhamdulillah saya telah membuktikannya, dan itu juga telah dibuktikan oleh para tokoh-tokoh yang sukses. Mereka tidak lah sombong dan pelit akan kekayaan yang mereka miliki, bahkan mereka berlomba dalam hal kedermawanan.
Oprah winfrey,sang ratu talkshow itu adalah salah satu penyumbang harta terbesar didunia dan bisnis hiburannya pun semakin berkembang.
Bill gates menyumbang jutaan dollar dalam setiap acara amalnya, dan ia sangat rajin membagikan komputer gratis ke penduduk negara-negara miskin.
Semua hal itu dapat kita garis bawahi, berlomba dalam kedemawanan asal jangan riya. Setiap keberhasilan yang diraih, sisihkan lah sebagai rasa syukur kepada sang pemberi. Dan yakinlah Dia akan memberikan 700 kali lipat dari apa yang kita dapatkan sekarang.

Ikhlas dan Optimis seperti mereka
Temukan sosok teladan dalam hidup mereka yang sukses, apakah mereka pernah mengeluh? Mereka tidak pernah mengeluh, kalaupun mereka mengeluh itu menjadi pemacu mereka untuk lebih maju lagi hingga akhirnya sukses. Mereka selalu ikhlas berjuang dan sadar bahwa selalu ada tangan yang maha kuasa dalam setiap langkah yang mereka buat.

Kita bebas memilih sosok teladan orang yang sukses sebagai "bahan" contekkan kita, tentu saja Rasullullah tetap menjadi teladan utama.
Selamat mencontek, dengan mencontek anda bisa mendapatkan nilai A dalam ujian (weks...jadi ngaur...) maksud saya, dengan mencontek anda bisa menciptakan kisah sukses yang baru, dan bukan tidak mungkin anda akan menjadi teladan bwt anak cucu anda suatu saat nanti.
Yakin lah pada satu hal bahwa, setiap orang telah diberikan 2 pilihan : Sukses atau Gagal, tinggal bagaimana kita menyikapinya.
Setelah kita telah berusaha, jangan lupa untuk berdoa kepada-Nyaaaaaaa, insya Allah kesuksesan akan menghampiri kita semua...Amien...


N/B: Di ambil dari berbagai sumber