Seekor tikus merasa hidupnya sangat tertekan karena takut pada kucing. Ia lalu menemui seorang penyihir sakti untuk meminta tolong. Penyihir memenuhi keinginannya dan mengubah si tikus menjadi seekor kucing.
Namun setelah menjadi kucing, kini ia begitu ketakutan pada anjing. Kembali ia menemui penyihir sakti yang kemudian mengubahnya menjadi seekor anjing. Tak lama setelah menjadi anjing, sekarang ia merasa ketakutan pada singa. Sekali lagi penyihir sakti memenuhi keinginannya dan mengubahnya menjadi seekor singa.
Apa yang terjadi? Kini ia sangat ketakutan pada pemburu. Ia mendatangi lagi si penyihir sakti meminta agar diubah menjadi pemburu. Kali ini si penyihir sakti menolak keinginan itu sambil berkata,
“Selama kau masih berhati tikus, tak peduli bagaimana pun bentukmu, kau tetaplah seekor tikus yang pengecut”
Benar sekali! Kita adalah apa yang kita pikirkan. Bentuk luar hanya pendukung atau bahkan sebaiknya bentuk luar hanya samaran semata. Jika memang benar – benar ingin berubah, berubahlah dari dalam. Bukan merubah fisik saja, tapi yang terpenting rubahlah pola pikir dan paradigma. Jadi, jangan gampang terperdaya oleh bentuk luar dari segala sesuatu. Kenyataan yang sesungguhnya belum tentu seperti apa yang terlihat dari luar.
0 komentar: