Author: yadie
•03.04
Umur…
Umur berlalu begitu cepat, hingga karena begitu cepatnya kita pun tak sadar akan hal itu.
Tersadar setelah , orang-orang terdekat kita mengucapkan
“met milad ya, smoga selalu diberkahi oleh Allah, semoga semakin dewasa….”
Hingga sebegitu banyaknya doa yang dihanturkan untuk kita, kita masih saja termenung Cuma memikirkan satu hal , “apa iya hari ini hari ulang tahun ku ?”
Kemudian kita tersadar , bahwa betul hari ini umur kita didunia ini telah berkurang satu, tanpa bisa dikembalikan lagi keberadaannya.
Apakah kita bergembira dengan berkurangnya umur kita didunia ini?
Kemudian, mengapa harus kita rayakan dengan meriah ?
Teringat dua pertanyaan yang akan ditanyakan kepada kita semasa di akhirat kelak,
Pertanyaan pertama, mengenai keadaan diwaktu muda atau dewasa kita
Pertanyaa kedua, mengenai umur secara keseluruhan.
Dan pada saat itu, dua telapak kita tidak akan beranjak kemanapun hingga ditanyakan lima hal yang diantaranya :
Bagaimana dia menghabiskan umurnya ?
Mengenai waktu mudanya digunakan untuk apa saja?


Maka siapkanlah jawaban yang tepat untuk itu wahai saudara/saudari ku.
Berapa umur yang telah berlalu darimu?
Apakah umurmu yang telah lewat kamu gunakan untuk hal yang bermanfaat? Atau kah untuk hal yang sia-sia?
Imam Asy Syafi’i pernah ditanyakan oleh seseorang mengenai umurnya, lalu beliau menjawab:
ليس من المروءة أن يُخبِر الرجل بِسِنِّـه
“Bukan merupakan sikap yang bagus jika seseorang menceritakan umurnya.”
Imam Malik juga pernah ditanyakan hal ini (yaitu mengenai umurnya), lantas beliau menjawab:
أقبل على شأنك . ليس من المروءة أن يُخبِر الرجل بسنه ؛ لأنه إن كان صغيرا استحقروه ، وإن كان كبيرا استهرموه .
“Aku terima maksudmu. Bukan merupakan sikap yang bagus jika seseorang menceritakan umurnya. Jika dia memang muda, maka dia akan direndahkan. Jika dia memang sudah tua, maka dia akan dianggap pikun.”

Renungkanlah umurmu
Jika memang kita masih muda, sungguh amat jelek jika kita menghabiskan umur yang tidak banyak ini dengan sesuatu yang sia-sia.
Beruntunglah orang yang melakukan hal yang bermanfaat dengan umurnya yang sedikit itu.
Tapi , jika kita memang sudah tua, maka perbaikilah hal – hal yang telah kita lakukan dengan umur kita yang lalu. Sungguh amat jelek orang yang usianya sudah senja hendak bersenang-senang saja.
Renungkanlah:
الناس صنفان ك موتى في حياتهمُ == وآخرون ببطن الأرض أحياءُ
“Manusia itu ada dua golongan. Ada yang hidup, namun sebenarnya dia mati. Namun ada pula yang berada di bawah tanah, namun mereka dalam keadaan hidup.”

Yang manakah yang kita kehedaki dari dua jenis manusia di atas ?
Renungkanlah usiamu wahai saudara/saudari ku, sesungguhnya tidak ada satupun yang tw usia kita berakhir kapan dan dimana kecuali Allah SWT.
Maka dari itu jangan sia-siakan usia kita yang pendek ini.




This entry was posted on 03.04 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 komentar:

On 27 September 2009 pukul 19.42 , Elsa mengatakan...

hhhm....
kalo bicara masalah umur, jadi takut ya. apa bisa kita bertemu ramadhan dan 1syawal lagi tahun depan?? apa umur kita sampe segitu panjangnya???
aaah....