•01.05
Suatu ketika disebuah padang tersebutlah sebatang pohon rindang. Dimana dahannya rimbun dengan dedaunan, batangnya tinggi menjulang, akarnya menembus tanah hingga dalam.Dari ilustrasi itu tergambar jelas bahwa pohon itu tampak gagah dibanding pohon-pohon yang lain disekitarnya.
Karena rindang dan tingginya,pohon itu menjadi tempat hidup beberapa burung disana. Mereka membuat sarang dan bergantung hidup pada batang pohon tersebut. Burung itu membuat lubang dan mengerami telur-telur dalam kebesaran pohon itu. Dan pohon tersebut merasa senang mendapatkan teman saat mengisi hari-harinya yang panjang. Orang-orang pun bersyukur dengan keberadaan pohon tersebut, mereka kerap singgah dan berteduh dikerindangan pohon itu. Mereka duduk dan membuka bekal makanan dibawah naungan dahan-dahannya. "Pohon yang sangat berguna" begitu kata-kata orang setiap kali selesai berteduh. Dan sontak, pohon pun merasa bangga mendengar perkataan itu.
Namun, seiring berjalannya waktu sang pohon pun mulai sakit-sakitan, daunnya mulai rontok, ranting-rantingnya mulai berjatuhan. Tubuhnya kini kurus dan pucat, tak ada lagi kegagahan yang dulu dimilikinya. Burung-burungpun mulai enggan bersarang disana. Orang yang lewat tak lagi singgah untuk berteduh.
Sang pohon pun sedih, "YA TUHAN, mengapa begitu berat ujian yang Engkau berikan kepadaku? aku membutuhkan teman, tak ada lagi yang mw mendekatiku, untuk sekedar berteduh. Mengapa kau ambil semua kemuliaan yang pernah aku miliki? mengapa tak kau tumbangkan saja tubuhku agar aku tak perlu merasakan siksaan ini?" Begitulah ungkapan sang pohon, sambil terus menangis yang kemudian membasahi tubuhnya yang kering.
Musim pun telah berganti, namun keadaan belumlah mw berubah. Batangnya tampak semakin kering, ratap dan tangis terus terdengar mengisi malam-malam hening dan panjang. Hingga pada saat pagi menjelang
"cittt...cericeritt...cittt..."
suara itu semakin keras melengking, setelah di teliti oleh sang pohon ternyata ada anak burung yang baru saja menetas. Lama kemudian riulah si pohon itu atas menetasnya burung-burung baru itu. Satu, dua, tiga...Empat anak burung pada hari itu lahir ke dunia !!!
"Ah,,doa ku dijawab oleh-Nya" Seru sang pohon
Ternyata batang kayu yang kering mengundang burung dengan jenis tertentu untuk mw bersarang disana. Sang pohon kembali bergembira. Dan ketika dilihatnya kebawah, rupanya ada bibit baru yang akan melanjutkan pengabdiannya pada alam.
Yadie said :
Setelah membaca sedikita kisah si Pohon tadi, ada hal yang dapat kita petik bahwa Allah dengan kuasanya yang maha tinggi dan maha mulia akan selalu memberikan jawaban buat kita (bagi kita yang berdoa dan berusaha). Walaupun terkadang penyelesaiannya tak selalu mudah ditebak. Dan yakinlah Allah maha tahu yang terbaik untuk kita.
Saat dititipkan-Nya cobaan kepada kita, hendaklah kita ingat ada saat lain dimana Dia memberikan kita karunia yang melimpah, kebahagiaan yang melimpah. Ujian-Nya bukanlah harga mati!! Saat Allah memberikan cobaan pada si pohon, sesungguhnya Dia sedang menunda pemberian kemuliaan, Allah tidak menunda menumbangkan pohon tersebut itu sebagaimana yang diminta, sebab Dia menyimpan sejumlah rahasia.
Teman, yakinlah, apapun cobaan yang kita hadapi adalah bagian dari rangkaian kemuliaan yang sedan gdipersiapkan-Nya untuk kita. Jangan berputus asa, jangan lemah hati karena Allah selalu bersama-sama orang yang sabar.
Renungan
|
3 komentar:
nah tuh dia...
gimana ya? aku nih bukan golongan orang-orang yang sabar...
hik, sedihnya...
@Elsa
wEw....klo ga bisa sabar ingat satu hal
"orang sabar di sayang ma Allah"
weW .. ... ....
cuiT,, cUiT,,,