•01.18
Pasti sodara-sodari sekalian pernah makan mie instant donk...??
Apalagi yang kegiatannya super padat, karena gak sempat masak, trz kelaparan, dan akhirnya mie instant lah yang menjadi pilihan bwt makan. Mie instant sendiri sudah banyak jenisnya dipasaran, mulai dari berbagai merk hingga berbagai bentuk. Ya boleh dibilang mie instant ini selain praktis, juga ekonomis sangat digemari oleh para mahasiswa/pelajar di bulan tua (ingat waktu masih skul dlu...^_^)
Nah, udah pada tw lom sejarahnya mie instant ? jangan cuma tw makannya aja donkz, sejarahnya juga harus tw. Kali ini
saya ingin berbagi mengenai sejarah mie. Silahkan disimak bwt yang belum tw, bwt yang sudah tw bwt mengingat lagi (sapa tw bwt bahan cerita ke pacar atau anaknya).
Sudah seharusnya kita berterimakasih kepada Momofoku Ando , orang jepang kelahiran Taiwan tahun 1911. Berkat kerja keras beliau, kita semua pada saat ini bisa menikmati mie instan. Makanan cepat saji ini masuk ke Indonesia sekitar tahun 1960-an .
Ando telah ditinggal oleh orang tuanya pada usia 3 tahun , dan pada saat itu beliau harus membantu neneknya mengurusi rumah. Pada saat itu, balita berumur 3 tahun itu sudah dibebani pekerjaan seperti menjaga toko, mencuci pakaian, dan memasak. Tugas yang terakhir itulah yang membuatnya menjadi pintar memasak, kemudian karena “kesibukan bekerja” pendidikannya pun menjadi terlantar.
Menjadi pedagang adalah angan-angannya, harta peninggalan orang tuanya pun digunakan sebagai modal dagangnya yang pada saat itu dia lebih memilih untuk berdagang pakaian di Taiwan dan Osaka, Jepang. Usahanya tidak sia-sia, karena pada saat itu usaha dagangnya cukup sukses. Karena usahanya cukup sukses maka dia memutuskan untuk kembali menempuh pendidikan yang sempat terbengkalai.
Untuk meraih kesuksesan memang perlu pengorbanan, dan tidak jarang pula ditemukan suatu rintangan. Dan Ando pun merasakan itu, Ando yang pada saat itu sempat merasakan kesuksesan malah dituduh korupsi dalam kasus perdagangan senjata dan onderdil pesawat. Kemudian beliau di jebloskan ke dalam penjara selama 2 tahun.
Pada tahun 1956 beliau akhirnya bisa menghirup udara segar, dan satu-satunya harta yang masih tersisa adalah rumahnya. Pada saat itu Amerika sedang gencar-gencarnya menyumbangkan gandum ke Jepang yang memang pada saat itu sedang panceklik pangan. Dan otomatis harga terigu pun menjadi murah, karena itu pemerintah Jepang menganjurkan rakyatnya untuk mengosumsi roti dan terigu sebagai pengganti nasi (gak heran ya, klo orang jepang makannya cukup semangkok ^_^).
Karena anjuran pemerintah, orang-orang pun semakin “rajin” melahap mie, kemudian karena melihat kejadian itu pikiran Ando pun terbuka untuk membuat mie dari terigu ! Pada saat itu dia berpikir “bukankah orang Jepang menyukai mie, selain enak mie juga murah dan tahan lama , serta praktis” . Kemudian dia berusaha untuk mengeluarkan idenya tersebut di emperan rumahnya, dengan memulai bereksperimen mengolah mie instan. Pada awalnya, mie digoreng dengan tujuan agar lebih awet, gurih , dan cepat diolah. Kemudian dia menggunakan kuah ayam karena dinilai cukup pas dengan mie yang dibuatnya pada saat itu. Ando memberanikan diri memasarkan sedikit contoh mie nya ke sebuah Toserba, dan ternyata semuanya ludes pada hari itu.
Permintaan mie nya pun semakin banyak menyebabkan Andi (eits…salah Ando maksudnya ^_^) berpindah ruang produksi ke sebuah gudang kosong di Osaka. Ando dibantu keluarganya untuk memproduksi mie instan. Sejak pada saat itu, perusahaan-perusahaan banyak yang memperebutkan agar menjadi penyalur mie instannya. Akhirnya pada Desember 1958, Ando mendirikan perusahaan yang diberi nama Nissin Foods, dan beberapa bulan kemudian ia pindah ke sebuah pabrik seluas 20 ribu m2. Tahun 1960 dia membuka pabrik kedua , dan tahun berikutnya pabrik berikutnya lahir lagi.
Walaupun mie instannya laris manis, namun dia tidak pernah berhenti untuk bereksperimen dalam mencari cita rasa yang lain guna memperbaiki mutu. Kemudian Ando berkeinginan untuk menjual mie instannya ke luar negeri (ekspor), untuk menjajaki kemungkinan itu ia melakukan survey di Eropa dan Amerika pada tahun 1966, dari perjalanan tersebut dia menemukan bahwa orang makan mie dengan garpu, dan tidak menggunakan kuah serta memakai piring. Beliau juga mengamati ada kaldu yang hanya dilarukan di air panas tanpa harus dimasak, ada gelas kertas sekali pakai dan kertas alumunium sebagai wadah kedap udara. Ando pun akhirnya mendapat ide untuk membuat mie instan dengan wadah berbagan streofoam, yang ditutup dengan lembaran alumunium (Mie Gelas). Mie tersebut tidak perlu dimasak, tapi cukup diseduh. Mie pun sengaja dibuat lebih tebal untuk menghindari hancurnya mie akibat dikocok-kocok, dan disediakan juga garpu untuk memakannya.
For sumber
Serba-serbi,
share
|
7 komentar:
Sudah seharusnya kita berterimakasih kepada Momofoku Ando , orang jepang kelahiran Taiwan tahun 1991.
tahunnya ini benar gak sehh??
tapii gak ap2 lagh walaupun begitu this posting so nice n thanks for your posting..."hehehhehe sok english deh :-)"
Aku juga suka, tapi katanya makanan instan itu bisa menyebabkan Wasir, kanker hati, kanker kulit dan tekanan darah tinggi.
Aku juga suka, tapi seh makanan instan itu bisa menyebabkan sakit wasir, kanker hati, kanker kulit dan tekanan darah tinggi.
@Fuad
hehee....udah saya edit mas, ternyata anda teliti juga...
@Dj Tri
Batas bwt kita mengkomsumsi mie instan adalah 2 hari setelah kita memakannya.
Ya jangan terlalu sering lah makan yg instan-instan, dan skr aku pun sdh mulai mengurangi itu krn sadar akan pentingnya kesahatan.
waahh makanan fav tuh..
oiya, blog na udah ke link..
sorry baru aja kunjungan balik...
ga tau ni bener pa nggak... dasar nich si yadie
Perlu dipertanyain nich keakuratan ceritanya... hahaha dasar nich si Yadie