Author: yadie
•18.08

Muhammad Abdullah (d/h Alexander Pertz) : Kisah Islamnya Bocah Amerika
Rasulullah saw bersabda: ?Setiap bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.? (HR. Bukhari)

Kisah bocah Amerika ini tidak lain adalah sebuah bukti yang membenarkan hadits tersebut di atas. Alexander Pertz dilahirkan dari kedua orang tua Nasrani pada tahun 1990 M. Sejak awal ibunya telah memutuskan untuk membiarkannya memilih agamanya jauh dari pengaruh keluarga atau masyarakat. Begitu dia bisa membaca dan menulis maka ibunya menghadirkan untuknya buku-buku agama dari seluruh agama, baik agama langit atau agama bumi.

Setelah membaca dengan mendalam, Alexander memutuskan untuk menjadi seorang muslim. Padahal ia tak pernah bertemu muslim seorangpun.

Dia sangat cinta dengan agama ini sampai pada tingkatan dia mempelajari sholat, dan mengerti banyak hukum-hukum syar?i, membaca sejarah Islam, mempelajari banyak kalimat bahasa Arab, menghafal sebagian surat , dan belajar adzan.

Semua itu tanpa bertemu dengan seorang muslimpun. Berdasarkan bacaan-bacaan tersebut dia memutuskan untuk mengganti namanya yaitu Muhammad ?Abdullah, dengan tujuan agar mendapatkan keberkahan Rasulullah saw yang dia cintai sejak masih kecil.

Salah seorang wartawan muslim menemuinya dan bertanya pada bocah tersebut. Namun, sebelum wartawan tersebut bertanya kepadanya, bocah tersebut bertanya kepada wartawan itu, ?Apakah engkau seorang yang hafal Al Quran ??

Wartawan itu berkata: ?Tidak?. Namun sang wartawan dapat merasakan kekecewaan anak itu atas jawabannya.

Bocah itu kembali berkata , ?Akan tetapi engkau adalah seorang muslim, dan mengerti bahasa Arab, bukankah demikian ??. Dia menghujani wartawan itu dengan banyak pertanyaan. ?Apakah engkau telah menunaikan ibadah haji ? Apakah engkau telah menunaikan ?umrah ? Bagaimana engkau bisa mendapatkan pakaian ihram ? Apakah pakaian ihram tersebut mahal ? Apakah mungkin aku membelinya di sini, ataukah mereka hanya menjualnya di Arab Saudi saja ? Kesulitan apa sajakah yang engkau alami, dengan keberadaanmu sebagai seorang muslim di komunitas yang bukan Islami ??

Setelah wartawan itu menjawab sebisanya, anak itu kembali berbicara dan menceritakan tentang beberapa hal berkenaan dengan kawan-kawannya, atau gurunya, sesuatu yang berkenaan dengan makan atau minumnya, peci putih yang dikenakannya, ghutrah (surban) yang dia lingkarkan di kepalanya dengan model Yaman, atau berdirinya di kebun umum untuk mengumandangkan adzan sebelum dia sholat. Kemudian ia berkata dengan penuh penyesalan, ?Terkadang aku kehilangan sebagian sholat karena ketidaktahuanku tentang waktu-waktu sholat.?

Kemudian wartawan itu bertanya pada sang bocah, ?Apa yang membuatmu tertarik pada Islam ? Mengapa engkau memilih Islam, tidak yang lain saja ?? Dia diam sesaat kemudian menjawab.

Bocah itu diam sesaat dan kemudian menjawab, ?Aku tidak tahu, segala yang aku ketahui adalah dari yang aku baca tentangnya, dan setiap kali aku menambah bacaanku, maka semakin banyak kecintaanku? .

Wartawab bertanya kembali, ?Apakah engkau telah puasa Ramadhan ??

Muhammad tersenyum sambil menjawab, ?Ya, aku telah puasa Ramadhan yang lalu secara sempurna. Alhamdulillah, dan itu adalah pertama kalinya aku berpuasa di dalamnya. Dulunya sulit, terlebih pada hari-hari pertama?. Kemudian dia meneruskan : ?Ayahku telah menakutiku bahwa aku tidak akan mampu berpuasa, akan tetapi aku berpuasa dan tidak mempercayai hal tersebut?.

?Apakah cita-citamu ?? tanya wartawan

Dengan cepat Muhammad menjawab, ?Aku memiliki banyak cita-cita. Aku berkeinginan untuk pergi ke Makkah dan mencium Hajar Aswad?..

?Sungguh aku perhatikan bahwa keinginanmu untuk menunaikan ibadah haji adalah sangat besar. Adakah penyebab hal tersebut ?? tanya wartawan lagi.

Ibu Muhamad untuk pertama kalinya ikut angkat bicara, dia berkata : ?Sesungguhnya gambar Ka?bah telah memenuhi kamarnya, sebagian manusia menyangka bahwa apa yang dia lewati pada saat sekarang hanyalah semacam khayalan, semacam angan yang akan berhenti pada suatu hari. Akan tetapi mereka tidak mengetahui bahwa dia tidak hanya sekedar serius, melainkan mengimaninya dengan sangat dalam sampai pada tingkatan yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain?.

Tampaklah senyuman di wajah Muhammad ?Abdullah, dia melihat ibunya membelanya. Kemudian dia memberikan keterangan kepada ibunya tentang thawaf di sekitar Ka?bah, dan bagaimanakah haji sebagai sebuah lambang persamaan antar sesama manusia sebagaimana Tuhan telah menciptakan mereka tanpa memandang perbedaan warna kulit, bangsa, kaya, atau miskin.

Kemudian Muhammad meneruskan, ?Sesungguhnya aku berusaha mengumpulkan sisa dari uang sakuku setiap minggunya agar aku bisa pergi ke Makkah Al-Mukarramah pada suatu hari. Aku telah mendengar bahwa perjalanan ke sana membutuhkan biaya 4 ribu dollar, dan sekarang aku mempunyai 300 dollar."

Ibunya menimpalinya seraya berkata untuk berusaha menghilangkan kesan keteledorannya, ?Aku sama sekali tidak keberatan dan menghalanginya pergi ke Makkah, akan tetapi kami tidak memiliki cukup uang untuk mengirimnya dalam waktu dekat ini."

?Apakah cita-citamu yang lain ?? tanya wartawan.

?Aku bercita-cita agar Palestina kembali ke tangan kaum muslimin. Ini adalah bumi mereka yang dicuri oleh orang-orang Israel (Yahudi) dari mereka.? jawab Muhammad

Ibunya melihat kepadanya dengan penuh keheranan. Maka diapun memberikan isyarat bahwa sebelumnya telah terjadi perdebatan antara dia dengan ibunya sekitar tema ini.

Muhammad berkata, ?Ibu, engkau belum membaca sejarah, bacalah sejarah, sungguh benar-benar telah terjadi perampasan terhadap Palestina."

?Apakah engkau mempunyai cita-cita lain ?? tanya wartawan lagi.

Muhammad menjawab, ?Cita-citaku adalah aku ingin belajar bahasa Arab, dan menghafal Al Quran.?

?Apakah engkau berkeinginan belajar di negeri Islam ?? tanya wartawan

Maka dia menjawab dengan meyakinkan : ?Tentu"

?Apakah engkau mendapati kesulitan dalam masalah makanan ? Bagaimana engkau menghindari daging babi ??

Muhammad menjawab, ?Babi adalah hewan yang sangat kotor dan menjijikkan. Aku sangat heran, bagaimanakah mereka memakan dagingnya. Keluargaku mengetahui bahwa aku tidak memakan daging babi, oleh karena itu mereka tidak menghidangkannya untukku. Dan jika kami pergi ke restoran, maka aku kabarkan kepada mereka bahwa aku tidak memakan daging babi."

?Apakah engkau sholat di sekolahan ??

?Ya, aku telah membuat sebuah tempat rahasia di perpustakaan yang aku shalat di sana setiap hari? jawab Muhammad

Kemudian datanglah waktu shalat maghrib di tengah wawancara. Bocah itu langsung berkata kepada wartawan,?Apakah engkau mengijinkanku untuk mengumandangkan adzan ??

Kemudian dia berdiri dan mengumandangkan adzan. Dan tanpa terasa, air mata mengalir di kedua mata sang wartawan ketika melihat dan mendengarkan bocah itu menyuarakan adzan.(Syhdt/ sbl)


Sumber :Klik


Author: yadie
•04.16
Dapat dari forum sebelah lagi ... he5x
-----------------------------------------
Untuk semua teman-teman,

Semoga kita bisa memaknai arti kesuksesan

Renungan ttg KESUKSESAN

Sukses itu sederhana,
sukses tidak ada hubungan dengan menjadi kaya raya,
sukses itu tidak serumit / serahasia. seperti kata Kiyosaki atau tokoh terkenal lainnya,
sukses itu tidak perlu dikejar,
SUKSES adalah DIRI PRIBADI !
karena kesuksesan terbesar ada pada diri pribadi...

Bagaimana kita tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk membuahi 1 ovum,
itu adalah kesuksesan pertama !

Bagaimana kita bisa lahir dengan memiki kelengkapan anggota tubuh,
itulah kesuksesan kedua...

Ketika kita mampu ke sekolah bahkan bisa menikmati studi S1, sementara disisi lain pada setiap menitnya ada 10 siswa drop out karena tidak mampu bayar SPP,
itulah kesuksesan ketiga...

Ketika kita bisa bekerja di sebuah institusi, sementara ada 46 juta orang menjadi pengangguran, itulah kesuksesan keempat...

Ketika kita masih bisa makan tiga kali sehari, di saat ada 3 juta orang mati kelaparan setiap bulannya, itulah kesuksesan yang kelima...

Sukses terjadi setiap hari,
Namun seringkali tidak disadari.... ..

Pernah menonton film Click! yg dibintangi Adam Sandler ?,
"Family comes first", begitu kata2 terakhir sang tokoh kepada anaknya sebelum
dia meninggal...
Saking sibuknya sang tokoh mengejar kesuksesan, ia bahkan tidak sempat meluangkan waktu untuk anak & istrinya....
Ia tidak sempat menghadiri hari pemakaman ayahnya sendiri,
keluarga nya pun berantakan,
istrinya yang cantik menceraikannya,
anaknya jadi ngga kenal siapa ayahnya...

Sukses selalu dibiaskan oleh penulis buku laris
dengan membuat sukses menjadi hal yg rumit dan sukar didapatkan.. ..
Sukses tidak melulu soal harta...

Sukses adalah bagaimana mampu menghargai diri sendiri sebagaimana menghargai orang lain Sukses adalah mencintai & bangga terhadap diri Anda sendiri, mengerjakan apa yang disukai kapan saja dan di mana saja dengan cara yang benar dan dapat diterima oleh lingkungan ...

Sukses sejati adalah hidup dengan penuh syukur atas segala rahmat Tuhan,
sukses adalah mampu menikmati & bersyukur atas setiap detik
kehidupan, entah masa gembira ataupun masa-masa lainnya dan setelah itu
bersiap lagi menghadapi episode baru kehidupan lebih lanjut ... Sukses sejati adalah hidup benar di jalanNYA tanpa merendahkan ciptaanNYA yang lain

Pernahkah menyadari?
Kita sebenarnya tidak membeli suatu barang dengan uang
Uang hanyalah alat tukar,
Yang kita beli sebenarnya adalah WAKTU kita ....

Contoh mungkin kita harus kerja siang malam utk bayar KPR selama 15
tahun atau beli mobil selama 3 tahun.
Kita hanya membarter waktu ! untuk mendapatkan uang .....

Aset terbesar kita bukanlah harta tapi diri sendiri...,
Itu sebabnya mengapa orang pintar bisa digaji puluhan kali lipat dibanding yang kurang..
Itu sebabnya kenapa harga 2 jam-nya Kiyosaki bisa dibayar 200 juta
Itu sebabnya kenapa Nike berani membayar Tiger Woods & Michael Jordan sebesar 200 juta dollar, hanya untuk memakai produknya.
Suatu produk bermerk menjadi mahal/berharga bukan karena merk-nya,
tapi karena produk tsb dipakai oleh siapa...
Itu sebabnya bola basket bekas dipakai Michael Jordan diperebutkan,
bisa terjual 80 juta dollar,
sedangkan bola basket bekas dengan merk sama,
bila kita jual harganya justru malah turun...

Hidup ini seperti mengejar fatamorgana,
Semakin dikejar..semakin menyisakan sedikit waktu untuk kita bisa berbagi dengan orang-orang tercinta disekitar kita.

Bisakah kita menjawab suatu pertanyaan : kapan akan dipanggil menghadapNya ?
Kalau tidak bisa dan tidak tahu jawabnya.... .., maka sudah masanya meluangkan waktu untuk sungkem dan memanjakan orangtua yg begitu mencintai kita,
untuk memeluk hangat pasangan kita,
untuk mengatakan "I love you" kepada org2 yang kita cintai:
Lakukanlah selagi punya waktu,
selagi masih sempat....,
Enjoy Ur Life,
LIFE is so SHORT....




Author: yadie
•02.56
Mencari istri untuk dijadikan Bidadari, sudah 27 Nama Gadis di tabel Excel Komputer Butut si Dudung. 27 Lembar Biodata Dudung sudah dibaca Akhwat, ada akhwat yang menolak pada tahap Biodata, Ada yang menolak tanpa alasan, tapi sebaliknya, ada juga yang Dudung tolak setelah bertemu dan bertaaruf di depan Guru Ngajinya.

Dudung mengenal Beberapa akhwat calon bidadarinya dari Dunya Maya Multiply, FS dan Terakhir FB, sebagian lagi dari sang Murabbi, Guru ngaji, serta teman-teman yang menawarkan Biodata. Namun semuanya Gagal, kesuksesan yang tertunda. berikut ini salah satu kisah dari 27 Biodata Akhwat yang didatangi Dudung saat pertemuan di Rumah Sang Akhwat yang baru dikenal Dudung dari selembar Biodata kiriman teman akrabnya.

Karena sebelumnya berkali-kali gagal berkenalan di FS dan Multiply, lalu kopi darat dengan Akhwat. karena sang akhwat itu diganjal Ortu Harus Menamatkan Kuliahnya terlebih dahulu, sedangkan Dudung tak mau menunggu, karena godaan wanita sudah menggebu.

Ada Juga Akhwat berkenalan di Multiply, yang sedang terikat ikatan Dinas, dengan bantuan teman perantara, taaruf batal lanjut, sehingga juga harus menunda sekian tahun.

Dudung berfikir "Kalau masih terlalu lama menunda, buat apa gue taaruf pra-nikah dengan akhwat yang masih menunda sekian lama, yang sangat rawan disusupi benih cinta sebelum waktunya. Dan menutup bisa pintu akhwat lain yang mungkin lebih baik mutunya"

Berikut ini persiapan taaruf dudung ketika akan bertemu calon akhwat ta'aruf yang ke-27, Dudung mengadu dan bermusyawarah dengan abangnya Bang Kampleng,

"Bang, Besok gue mau taaruf nih" kata dudung

"oh ya, terus?" kata kampleng

"gini Bang, pegimane pendapat abang, kalau Saat taaruf gue mau bilang jumlah Penghasilan atau Gaji, gue khawatir ntar itu Akhwat menyangka Gue menuduh dia cewek "matre", lagi pula bapaknya dan guru ngajinya ada di situ, soal Gaji kan rahasia ya bang?" Kata Dudung

"ah biasa aja Dung, bisa jadi si akhwat juga akan malu bila menanyakan Soal gaji, karena dia takut disangka cewek matre" kata Kampleng

"terus gimane dong?" kata Dudung dengan kening berkerut, wajah bingung

"emangnye elu naksir akhwat kayak apa sih, Dung?"

"Ini Bang fotonye, tapi abang jangan Naksir ye" Dudung menyodorkan kertas Biodata ke Abang Kandung atu-atunya.

"Lumayan Dung, dari roman wajahnya kelihatan sehat, matanya bersinar" Kata Bang Kampleng "Bersinar? Emangnye lampu neon" Kata Dudung sambil bercanda "iye maksudnya dari matanya kelihatan sehat, itulah sebabnya aurat wanita boleh dilihat kecuali muka dan tangan, soalnya kite bisa menilai kesehatan dengan meilihat roman muka, sinar mata dan tangan, kalau permukaan kuku tangannya kelihatan tidak rata bisa jadi suatu tanda kurang sehat,

Dung, eits..ntar dulu...Disini tertulis, pemahaman agama masih sedikit, masih tahap belajar baru ngaji, umur 21 tahun..., jilbab belum lebar, dan ngga mau dipoligami.. Mencari ikhwan yang siap jadi Imam, membimbing anak, istri dan keluarga, Boleh Dung.. lumayan kalau menurut pendapat ane.." kata Kampleng

"tapi Bang katanya, kita utamakan pilih yang baik agamanya, dia belum begitu baik Bang, baru ngaji, jilbab masih gaul, walapun pakaiannya nggak ketat- ketat amat" "yah elu Dung, ada sih yang agamanya bagus tapi dia 10 tahun lebih tua dari elu mau Dung?" kata Kampleng

"ya kagak lah Bang, Umur gue baru 23, masa punya bini umur 33? Kata Dudung.

“elu kudu realistis Dung, kalau mau yang agamanya agak bagus biasanya sudah pada agak tua, dan otomatis nggak secantik foto ini gadis, emang sih menurut hadits nabi : Perempuan itu dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia.* nah elu mau nyari nyang cantik dan agamanya sudah jadi bagus, ye susah elu mau taaruf 500 kali ape ” kata Kampleng “Iye juga ye Bang, kok abang pinters sih? hehe” kata Dudung

----------

keasyikan ngobrol tidak terasa langit mulai berwarna kuning kemerahan tanda waktu maghrib segera tiba, Dudung dan Kampleng bergegas mengambil wudhu, berjalan cepat menuju masjid bercat putih, di dalam, mereka berdua berlomba meraih mikrofone agar bisa adzan mengejar pahalanya yang besar menyeru atau berdakwah lewat adzan. Kampleng yang berhasil meraih mikrofone.

Sementara Dudung duduk menjawab adzan, sambil berdzikir dan berdoa agar dibangunkan shalat tahajjud.

Dan ternyata benar, Doa antara adzan dan iqamat akan lebih maqbul, Allah memerintahkan malaikat untuk membangunkan Dudung pada jam 3 pagi. setelah tahajjud Dudung berdoa meminta jodoh saat taaruf besok lalu membaca doa tahajjud rasul:

Ya Allah,

bagi Mu segala puji,

Engkau penegak langit, bumi dan apa yang ada padanya.
Bagi-Mulah segala puji,

kepunyaan Engkaulah kerajaan langit, bumi, dan apa yang ada padanya.

Bagi-Mulah segala puji,

Engkaulah Pemberi cahaya langit dan bumi dan apa saja yang ada di dalamnya.
Bagi-Mulah segala puji,

Engkaulah Penguasa langit dan bumi.

Bagi-Mulah segala puji,

Engkaulah Yang Maha Benar,
janji-Mu itu benar,
bertemu dengan-Mu adalah benar,
firman-Mu adalah benar,
surga itu benar,
neraka itu benar,
para nabi itu benar,
Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam itu benar,
kiamat itu benar.

Ya Allah,

hanya kepada-Mulah saya berserah diri,
kepada-Mulah saya beriman,
kepada-Mu saya bertawakal.
Kepada-Mu saya kembali,
kepada-Mu saya mengadu, dan

kepada-Mu saya berhukum.

Maka, ampunilah dosaku yang telah lampau dan yang kemudian,
yang saya sembunyikan dan yang terang-terangan,
dan yang lebih Engkau ketahui daripada saya.

Engkaulah yang mendahulukan dan Engkaulah yang mengemudiankan,.
tidak ada tuhan melainkan Engkau,
atau tiada tuhan (bagiku) selain Engkau***."



Esok Paginya,

Matahari cerah menyilaukan, Pukul 7:15 Dudung shalat Dhuha memohon rizqi halal dan berkah, lalu langsung berangkat ta'aruf ke rumah Lia Amalia, akhwat calon istrinya.

singkat cerita, setelah berbasa basi, diantara para hadirin, ada ayahnya Lia, Guru ngajinya Lia, dan Dudung dengan jantannya datang sendirian menghadapi keluarga Lia, di ruang tamu, semua duduk bersila, di atas karpet merah menyala.

Dudung menjelaskan bahwa gajinya Rp…. Juta Per bulan, “apakah Lia bersedia hidup dengan suami dengan standard dan gaya hidup segitu?”

“hhmm… saya sih tidak memandang penghasilan mas Dudung, yang penting saya mempunyai suami yang shalih, yang otomatis senang bekerja” Jawab Lia

-----

Sampai pada pertanyaan penting "apakah mas Dudung mengizinkan saya bekerja jadi PNS atau Karyawan swasta?" Tanya Lia

"hmm, pada dasarnya Islam tidak melarang istri bekerja asalkan tidak menimbulkan fitnah, dan mendapat izin suami" jawab Dudung dengan diplomatis

Si Dudung sebenarnya ingin bertanya soal rahasia pribadi lainnya, tapi nggak enak sama Guru ngajinya si Lia. “ah nanti saja lah pertemuan taaruf berikutnya” dalam hatinya Dudung.

Setelah sekian lama memeriksa dan saling bertanya biodata Dudung Pamit pulang, bersalaman dengan Calon Ayah Mertua, tiba-tiba

“eh mas Dudung, tunggu dulu” teriak Ayahnya Lia. Dudung balik lagi dan semua kembali bersila

“ini ada pertanyaan yang terlupa, Lia, kamu saja yg bicara ” kata sang calon Mertua

"ini mas,… apakah Mas Dudung akan berpoligami?" tanya Lia

"oh itu, saya tidak pernah punya niat berpoligami, walaupun dalam Islam Boleh menikah sampai empat istri,saya tidak akan mengharamkannya, tapi juga tidak menganjurkan, kalau ada orang lain berpoligami menjadi solusi, silakan saja asalkan adil , itukan urusan pribadi mereka, sekarang saya merasa nggak bisa adil, bagi saya jadi satu istri cukup" Jawab Dudung yang lagi-lagi diplomatis panjang lebar sekalian menunjukkan pengetahuan Ilmu agamanya.

------

Dudung Pamit, Berjalan dengan cepat dan tegap seperti biasanya, dia terus berusaha mencoba mencontoh cara jalan Nabi.

Setiba di rumah, Bang Kampleng menyambut Dudung, “gimana Dung?”

“wah lumayan bang ta’arufnya lancar, gue bisa menjawab pertanyaan dengan mantap, nggak grogi seperti ta’aruf sebelum-sebelumnye” kata Dudung.

“o Gitu, bagus deh, tapi elu suka kan sama dia?”

“suka bang” jawab Dudung.

“nah gitu, yang penting elu suka, jadi elu bakalan siap menerima segala kekurangan dia di kemudian hari, karena ada ayat: nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu sukai dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja**” kata Kampleng.

“betul bang”

Dudung menunggu hasil ta’aruf, dia berdoa semoga berhasil, diterima begitu biar langsung khitbah (melamar) kalau sudah tahu kelebihan dan kekurangan. Melihat bahasa tubuh Lia dan keluarganya sih, Dudung merasa diterima. Kira-kira 3 hari lagi, Dudung akan dikabari lewat sms dan email oleh pihak Lia.

3 Hari Kemudian

HP Dudung Tertulis “1 pesan diterima”, Dudung segera bergegas, langsung menekan tombol “baca”. Disitu tertulis pesan “saya menyukai mas Dudung, orang tua saya setuju-setuju saja, tapi saya pikir-pikir dulu mas, ”

Dudung berkata dalam hati “yah.. terpaksa ta’aruf lagi sama yang lain, cape deh..“



Sumber : Klik !!


Penulis :Klik !!


Author: yadie
•10.50
Malam ini aku mengalami gejala susah tidur atw yg lebih dikenal dengan Imsomia. Sekarang waktu menunjukkan pukul 00.50, tapi mata masih enggan untuk terpejam. Ditemani laptop kesayangan, akhirnya aku memutuskan untuk baca-baca artikel di forum sebelah (woi...sebelah itu dimana) ternyata banyak dari kita yang mengeluh dan sepertinya menyesal terlahir dan dilahirkan sebagai bangsa Indonesia.

Kenapa wahai sobat? Kenapa kita harus mencela dan menjatuhkan martabat negara kita sendiri, bukankah selama ini kita telah di didik untuk menjadi penerus bangsa yang pada akhirnya nanti akan menjadi pengganti para pemimpin kita sekarang. Bukankah disetiap hal, harus ada "peremajaan"? Kenapa kita harus menyesali? bila jawabannya adalah karena kondisi negara kita yang tidak karuan, semua tidak tersusun dengan apa yang harusnya di tentukan, korupsi terjadi dimana-mana !! bila itu alasannya saya setuju, aturan di negara kita belum tegas untuk menindak segala pelanggaran yang ada.

Kita ambil contoh larangan merokok di tempat umum, peraturan yang sudah di berlakukan sejak 2005 (klo ga salah...) hingga sekarang masih saja dilanggar, dan baru sekarang pemerintah ingin "benar-benar serius" menangani peraturan ini.

Satu langkah dengan larangan merokok di tempat umum, UU anti pornografi juga ditentang oleh banyak kalangan. Kita harus ingat bahwa kita menganut budaya Timur, bukan budaya barat yang bebas. Jangan mengikuti budaya orang lain, terlebih mengubahnya. Undang-undang yang telah ditetapkan oleh pemerintah sudah tepat, dan janganlah kita menentang aturan yang sudah ditentukan.

Selalu ada pro dan kontra dalam pemerintahan, dan itu juga berlaku di Indonesia.
Ketika rakyat semakin sengsara dengan keadaan yang semakin hari tidak kunjung membaik, bahkan terkesan "hari ini tidak lebih baik dari hari kemaren". Pemerintah kita seakan tidak mw tw, ya mungkin mereka juga berpikir tentang keadaan yang terjadi pada masyarakatnya. Dan mungkin kita juga tidak bisa menunggu terlalu lama kapan keadaan ini akan berubah.

Jujur, aku sangat prihatin terhadap para korban lumpur sidoarjo. Mereka yang kehilangan rumah , tanah, sawah, dan lain sebagainya hingga kini hanya mendapat uang ganti rugi separo-nya.
Di pulau tetangga, para korban bencana alam tsunami yang masih di "barak" pengungsian tidak kunjung mendapatkan rumah yang rencananya di bangun oleh pemerintah. Target yang ditentukan akhirnya meleset, tanpa diketahui sebabnya.

Banyak sekali ketidakjujuran di sekitar kita, seakan semakin banyak orang yang berusaha untuk berbuat curang. Beberapa waktu yang lalu, ketika melihat salah satu berita di stasiun TV nasional Mengenai pembebasan lahan untuk pembangunan kanal (aku lupa kanal apa, ) di Jakarta. Ada seorang bapak yang mempunyai beberapa hektar tanah dimana tanah itu adalah warisan turun temurun dari kakek buyutnya, dan beliau juga masih memegang sertifikat tanah tersebut. Dan ketika dicek kekeluarahan setempat, ternyata tanah itu bukan terdaftar atas nama beliau. Bisa kita bayangkan bagaimana perasaan bapak tersebut.

Begitulah cerminan negara kita, walaupun begitu janganlah kita mencela negara dan menjatuhkan martabat negara kita. Cukuplah mendoakan orang-orang yang telah menzolimi sesama makhluk ciptaan-Nya agar sadar apa yang telah dilakukannya.
Mungkin sodara-sodara kita di Palestina, di Afganistan, dan lainnya sempat berpikir untuk bertukar tempat dengan kita, yang masih bisa berkumpul bersama keluarga dengan senyum dan tawa. Tidak mendengar dentuman senjata dan ledakan bom yang bisa datang setiap saat.

Maka dari itu, menjelang Pemilu (eits...pesan sponsor...wkwkw) bukalah mata, hati , dan telinga kita, lihat siapa pemimpin yang dapat dipercaya (tentunya bukan dari omongannya saja alias OMDO), Dengarkan berita tentang calon pemimpin kita, dan terakhir gunakan hati kita (konon , tindakan yang berasal dari hati nurani tidak akan menimbulkan penyesalan...)untuk memilih yang kita anggap terbaik.
(wkkww...betul2 pesan sponsor)

Bersyukurlah untuk hari ini karena kita masih bisa tersenyum, menikmati udara pagi... (btw, mw hirup udara dini hari dlu akh... ^_^), dan masih bisa memohon ampun kepada Allah SWT.
Alhamdulillah... ^_^
Author: yadie
•22.50
Setelah jalan-jalan ke sebuah forum, saya menemukan sebuah artikel yang mungkin akan membuat kita berpikir lagi agar kelak kita bisa menerima pasangan kita apa adanya, tanpa ingin merubah diri nya untuk kita. Silahkan disimak !!


Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang setuju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan" katanya sambil menyodorkan majalah tersebut.

"Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita. Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia..."

Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama. Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing.

Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya.

"Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri.

Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman... Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir...

"Maaf, apakah aku harus berhenti ?" tanyanya.

"Oh tidak, lanjutkan..." jawab suaminya.

Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia.

"Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku. Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang..."

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya... Ia menunduk dan menangis...

Dalam hidup ini, tentunya kita pernah merasa dikecewakan, depressi, dan sakit hati. Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut. Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan.
Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita? Saya percaya kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.






Author: yadie
•22.52

Seorang anak laki-laki kecil bertanya kepada ibunya "Mengapa engkau menangis?"

"Karena aku seorang wanita", kata sang ibu kepadanya.

"Aku tidak mengerti", kata anak itu.

Ibunya hanya memeluknya dan berkata, "Dan kau tak akan pernah mengerti"

Kemudian anak laki-laki itu bertanya kepada ayahnya, "Mengapa ibu suka menangis tanpa alasan?"

"Semua wanita menangis tanpa alasan", hanya itu yang dapat dikatakan oleh ayahnya.

Anak laki-laki kecil itu pun lalu tumbuh menjadi seorang laki-laki dewasa, tetap ingin tahu mengapa wanita menangis.

Akhirnya ia menghubungi Tuhan, dan ia bertanya, "Tuhan, mengapa wanita begitu mudah menangis?"

Tuhan berkata: "Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan "

"Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya "

"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh "

"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti hatinya "

"Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya "

"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu "

"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk diteteskan. Ini adalah khusus miliknya untuk digunakan kapan pun ia butuhkan."

"Kau tahu: Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya, sosok yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya."

"Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu hatinya - tempat dimana cinta itu ada."

Kirimkan ini kepada setiap wanita cantik yang Anda kenal hari ini untuk memperingati Bulan Sejarah Wanita. Jika Anda lakukan, sesuatu yang baik akan terjadi.
Anda akan menambah harga diri wanita!

Karena setiap Wanita itu Cantik.




Author: yadie
•01.54
Gaji, adalah salah satu dalih dalam menunda pernikahan, walaupun sudah bertemu akhwat yang saling suka, seperti kisah Dudung Melamar Sang Putri.

Si Dudung mencoba-coba memberanikan diri melamar sang putri yang berjilbab gaul tapi sopan, sang camer yang kumisan seperti satpam bertanya “Kamu Sudah kerja Belum? ”

“Sudah Pak” kata Dudung sedikit grogi

“Kerja apa?”

“Wirausaha Pak”

“Berapa Gaji sebulan?”

“Nggak Tentu Pak?”

”Hah Elu, Anak gue Mau elu kasih makan apaan?”

*****

Banyak sekali Dalih lainya dalam menunda Menikah bagi para Lelaki dan Bahkan Ikhwan bila sudah bertemu dan saling suka dengan wanita. Padahal Mereka kebanyakan tahu dan yakin dengan sabda nabi

..... Janganlah kamu tunda-tunda pelaksanaannya........Apabila wanita (gadis/janda) sudah bertemu laki-laki yang sepadan yang meminangnya (dan saling suka) (HR Ahmad)*

Tetapi….
Para lelaki tampak masih senang bermanja-manja dengan kenyamanan fasilitas dari Orang Tua. Mereka merasa berat meninggalkan kenyamanan tersebut, sehingga bermental “ayam sayur” ketika bertemu jodoh.

Penyebab para lelaki menunda menikah yang lainnya ialah :
Mereka Tak mau menerima kenyataan bahwa mereka sudah mendapat taqdir hidup di keluarga biasa saja, tetapi ingin menikah dengan cara mewah, sewa gedung, sewa EO dan sebagainya, penyebab lainnya lagi ialah takut menghadapi calon mertua, seperti cerita Adegan si Dudung menghadapi calon mertuanya.

Si Dudung mencoba-coba memberanikan diri melamar sang putri yang berjilbab gaul tapi sopan, sang camer yang kumisan seperti satpam bertanya “Kamu Sudah kerja Belum? ”

“Sudah Pak” kata Dudung sedikit grogi

“Kerja apa?”

“Wirausaha Pak”

“Berapa Gaji sebulan?”

“Nggak Tentu Pak?”

”Hah Elu, Anak gue Mau elu kasih makan apaan?”

“Ya Nasi Pak, Assalamualaykum..?” Kata Dudung dengan badan gemetar menahan kesal sambil Keluar Rumah, Ngibrit menemui Abangnya Kampleng

“Pleng, Gawat Sekarang Dunya Serba Matre, Pleng”

AlKisah berlanjut…

"ya ampun Dung, elu baru ditanya gitu aja sudah minder, besok-besok kalu elu mau ngelamar cewek, kudu ajak abanglu yang keren gini" kata Bang Kampleng

"iye pleng, gue suka minder kalau ditanya camer soal gaji" kata Dudung

"elu harus pinter diplomasi Dung, tapi diplomasi yang benar, jangan ngeles atau ngibul (berdusta), elu bilang dong Bahwa gaji saya memang tidak tentu per bulannya, walaupun begitu insya Allah gaji saya itu halal dan berkah. Allah akan memberi rejeki dari arah yang tak disangka-sangka. Lagipula orang yang bergaji tetap dan sudah punya anak juga bisa saja dipecat, bahkan PNS pun bisa dipecat pak.

Kalau saya selalu berusaha mencari rejeki yang halal sehingga berkah, yang Insya Allah akan membuat Bahagia anak bapak" kata kampleng sambil bergaya seperti pembicara seminar motivasi terkenal di tivi.

"iye ye, ngapain gue takut,tapi kalau babenya tetap mau punya mantu pegawai tetap gimane pleng?" kata Dudung

"itu tandanya: anda belum beruntung, coba lagi, hehe" kata kampleng sambil pamer gigi

"ah elu pleng, emangnye beli makanan berhadiah yang di dalam bungkusnya ada tulisan: coba lagi "

"ye begitu Dunya ini, kalau gagal coba lagi dengan cara musyawarah, kalau gagal terus, ya coba lagi pada calon-mertua yang lain" kata Kampleng


****
"bang, emang perlu gaji berape sih biar diterima jadi mantu?" tanya Dudung

"yaa.. Bisa sejuta (rupiah), sebulan, 10 juta atau gaji nggak tentu kayak elu, Dung, tergantung Jenis mertua yang bakal elu hadepin" kata Bang Kampleng

"wah calon mertua gue termasuk Jenis apaan ya?" kata Dudung, sambil memegang jidatnya yang agak jenong

"jadi gini Dung, yang penting bagaimana elu bisa menyamakan fikiran calon mertua elu dengan fikiran elu dan kenyataan penghasilan elu, yang lebih penting lagi elu bisa meyakinkan kesiapan mental menghadapi cobaan dalam rumah tangga, lalu membeberkan potensi yang elu punya sekarang yang bisa menjamin kehidupan anak istri di masa depan, lagipula ngga semua mertua menilai menantu dari gaji, elu santai aja, dan hangan menunda-nunda, barusan gue baru baca sabda nabi

*
Rasulullah Saw bersabda kepada Ali Ra: "Hai Ali, ada tiga perkara yang janganlah kamu tunda-tunda pelaksanaannya, yaitu shalat apabila tiba waktunya, jenazah bila sudah siap penguburannya, dan wanita (gadis atau janda) bila menemukan laki-laki sepadan yang meminangnya." (HR. Ahmad)

Jadi, setelah gue baca hadits itu, maka Keputusan elu melamar dengan modal tabungan yang ada sudah tepat, Dung, karena elu sudah punya cewek, Jadi nunggu apa lagi, kalau sudah saling suka, jangan ditunda-tunda, bisa dosa" kata Bang Kampleng

"oh gitu bang..., Makasih bang, Gue jadi siap mental nih, tabungan juga punya , mudah-mudahan aje gue ketemu calon mertua yang lebih mementingkan menilai agama, niat, iman dan amal perbuatan gue, pleng"

“Aamiin…” Kata Bang Kampleng sambil berdoa dan mengingat-ingat sabda Nabi yang tadi:

..... Janganlah kamu tunda-tunda pelaksanaannya........Apabila wanita (gadis/janda) sudah bertemu laki-laki yang sepadan yang meminangnya (dan saling suka) (HR Ahmad)*


Kenyataannya di Dunia Nyata, Ibadah yang banyak disukai orang ini sering ditunda-tunda dengan dalih mengada-ngada:

Masalah Dana dan Gaji, para lelaki sering minder alias nggak PD Soal rizqi, gentar bin ketakutan dengan tanggung jawab yang akan diemban, tapi dilain sisi:
Masih tetap doyan mesra-mesraan,
walaupun cuma lewat sms-an,
karena telanjur dicap "Ikhwan", oleh kawan kawan,
karena sering berbaju Koko di Badan

Begitulah Dunia Bro,


bro..(emangnye combro)...
Ketakutan soal dana ialah hal yang biasa, tetapi bukan yang Utama.

Kalau memang hanya punya dana 5 Juta rupiah maka menikahlah dengan dana 4 juta rupiah, Kalau hanya ada 3 juta, menikahlah dengan Dana tabungan 2juta. (kurangi 1juta sebagai dana cadangan tak terduga) asalkan sdh bertemu jodoh dan si wanita sudah siap dan menerima.” Kata Kampleng

"kalau si wanita nggak nerima?" Jawab Dudung dengan Sigap

"Cari wanita lain Jeck, (emangnye abang ojeck atau jeck lampu) :)
Cewek matre suruh ke laut aje, jadi nelayan... :)” Kata Kampeng dengan enteng.

“Selama ente taarufnye sekedar suka, nggak pake cinta berlebihan, dan nggak pakai mesra-mesraan, maka pindah ke lain hati menjadi mudah, lalau mutusinnya gampang (kan bukan pacaran,jadi tak perlu ada yang putus) bro…

Selama niat Ikhlash untuk ibadah, apabila dana tabungan yang cume 3 juta itu, bisa jadi kau akan mendapat pertolongan Allah menjadi senilai 30 juta bahkan lebih (bisa berupa uang, jasa atau barang), lewat hamba-hamba Allah lainnya seperti:

Ayah Ibu

paman

adik/kakak

teman

teman ngaji

teman bisnis

dan lain-lain, Dung,

tapi elu jangan sekali-kali ngarep (berharap) hal itu, ngandelin (mengandalkan) pertolongan hamba Allah lainnya apalagi sampe minta, bisa-bisa ente dikatain mental miskin,terhina walaupun nantinya sudah kaya.

Minta dan ngarep (berharap) saja cuma sama Allah.
Allah maha kaya, dan maha membolak balik hati/qalbu manusia untuk menolongmu. Termasuk Membolak Balik Hati calon Mertua yang kadang meminta pesta mewah atau membuat standard Gaji bagi Calon menantunya” Jelas Kampeng

Si Dudung menganggukkan kepala


Sumber :
Klik aja


Author: yadie
•01.05



Suatu ketika disebuah padang tersebutlah sebatang pohon rindang. Dimana dahannya rimbun dengan dedaunan, batangnya tinggi menjulang, akarnya menembus tanah hingga dalam.Dari ilustrasi itu tergambar jelas bahwa pohon itu tampak gagah dibanding pohon-pohon yang lain disekitarnya.
Karena rindang dan tingginya,pohon itu menjadi tempat hidup beberapa burung disana. Mereka membuat sarang dan bergantung hidup pada batang pohon tersebut. Burung itu membuat lubang dan mengerami telur-telur dalam kebesaran pohon itu. Dan pohon tersebut merasa senang mendapatkan teman saat mengisi hari-harinya yang panjang. Orang-orang pun bersyukur dengan keberadaan pohon tersebut, mereka kerap singgah dan berteduh dikerindangan pohon itu. Mereka duduk dan membuka bekal makanan dibawah naungan dahan-dahannya. "Pohon yang sangat berguna" begitu kata-kata orang setiap kali selesai berteduh. Dan sontak, pohon pun merasa bangga mendengar perkataan itu.

Namun, seiring berjalannya waktu sang pohon pun mulai sakit-sakitan, daunnya mulai rontok, ranting-rantingnya mulai berjatuhan. Tubuhnya kini kurus dan pucat, tak ada lagi kegagahan yang dulu dimilikinya. Burung-burungpun mulai enggan bersarang disana. Orang yang lewat tak lagi singgah untuk berteduh.
Sang pohon pun sedih, "YA TUHAN, mengapa begitu berat ujian yang Engkau berikan kepadaku? aku membutuhkan teman, tak ada lagi yang mw mendekatiku, untuk sekedar berteduh. Mengapa kau ambil semua kemuliaan yang pernah aku miliki? mengapa tak kau tumbangkan saja tubuhku agar aku tak perlu merasakan siksaan ini?" Begitulah ungkapan sang pohon, sambil terus menangis yang kemudian membasahi tubuhnya yang kering.

Musim pun telah berganti, namun keadaan belumlah mw berubah. Batangnya tampak semakin kering, ratap dan tangis terus terdengar mengisi malam-malam hening dan panjang. Hingga pada saat pagi menjelang
"cittt...cericeritt...cittt..."
suara itu semakin keras melengking, setelah di teliti oleh sang pohon ternyata ada anak burung yang baru saja menetas. Lama kemudian riulah si pohon itu atas menetasnya burung-burung baru itu. Satu, dua, tiga...Empat anak burung pada hari itu lahir ke dunia !!!
"Ah,,doa ku dijawab oleh-Nya" Seru sang pohon
Ternyata batang kayu yang kering mengundang burung dengan jenis tertentu untuk mw bersarang disana. Sang pohon kembali bergembira. Dan ketika dilihatnya kebawah, rupanya ada bibit baru yang akan melanjutkan pengabdiannya pada alam.


Yadie said :
Setelah membaca sedikita kisah si Pohon tadi, ada hal yang dapat kita petik bahwa Allah dengan kuasanya yang maha tinggi dan maha mulia akan selalu memberikan jawaban buat kita (bagi kita yang berdoa dan berusaha). Walaupun terkadang penyelesaiannya tak selalu mudah ditebak. Dan yakinlah Allah maha tahu yang terbaik untuk kita.
Saat dititipkan-Nya cobaan kepada kita, hendaklah kita ingat ada saat lain dimana Dia memberikan kita karunia yang melimpah, kebahagiaan yang melimpah. Ujian-Nya bukanlah harga mati!! Saat Allah memberikan cobaan pada si pohon, sesungguhnya Dia sedang menunda pemberian kemuliaan, Allah tidak menunda menumbangkan pohon tersebut itu sebagaimana yang diminta, sebab Dia menyimpan sejumlah rahasia.
Teman, yakinlah, apapun cobaan yang kita hadapi adalah bagian dari rangkaian kemuliaan yang sedan gdipersiapkan-Nya untuk kita. Jangan berputus asa, jangan lemah hati karena Allah selalu bersama-sama orang yang sabar.


Author: yadie
•18.19
Beberapa hari tidak menelorkan postingan membuat aku merasa bersalah, karena telah melupakan blog ini. Memang klo dalam keadaan tidak mendukung seperti ga ada mood, sibuk dengan kerjaan dan tugas-tugas (menyibukkan diri maksudnya..hehe), atau segala macam aktifitas membuat tak satu pun ide yang muncul. Kadang momentnya sudah tepat, siap didepan monitor, duduk rapi, ide siap dituangkan dalam tulisan tapi tiba-tiba liat info menarik di sebuat website tetangga dan otak pun berkata "Akh, liat yang ini dlu akh.." dan ketika sudah selesai liat-liat nya, ide pun hilang dengan sendirinya. Alhasil, postingan baru gagal terbit !! (tragis...wkkw)

Tepat sehari yang lalu (kemaren) ada kegiatan donor darah di kantor, kerjasama dengan PMI (duh...ya iyalah PMI..wwkkwk). Dan aku harus jujur ini adalah donor darah PERTAMAXku, awal-awalnya perasaan khawatir, tegang menyelimutiku hingga memasuki aula, tempat dilaksanakannya kegiatan donor darah tersebut. Dan alhasil aku hampir saja mengurungkan niat ku untuk mendonorkan darah ini. (wkkww...niat jahat). Gugup, tegang bercampur ketika aku memasuki aula, melihat rekan-rekan sudah ada yang rebahan dengan sedotan penyedot darah dilengan mereka masing-masing. Dan apa yang aku lakukan disitu ?? aku langsung menunggu disamping tempat tidur tempat pengambilan darah. Ketika salah satu rekan sudah selesai, aku pun dengan pedenya menuju tempat pembaringan, tapi belum sempat merebahkan badan mas-mas dari PMI nya nanya :

"Mw donor darah juga mas?"
"hehe...ga mas, saya mw tiduran dlu disini"ungkapku dalam hati
"Iya mas, mw ikutan donor darah juga" ungkapku dengan senyum manis ^_^
"ooo..kertas nya mana mas?"mas dari PMI itu nanya lagi
"Kertas apa ya mas?"Aku bertanya dengan penuh keheranan
"Data diri, Mas nya sudah daftar lom?"
Gubrak...aku shock jadinya...hehe ^_^
ternyata harus daftar dlu....
dan aku pun menuju meja dengan perasaan malu yang sangat, wkwkkww... ~_~

Dimeja ditanyain sama mas-masnya apa sebelumnya udah pernah donor lom? dan aku jawab dengan sejujur-jujurnya bahwa aku belum pernah donor darah sekalipun. Dan mas nya dengan sigap memerikas Tekanan darah dan golongan darah ku. Dari hasil periksaan didapatkan hasil :
Golongan darah : AB
Tekanan darah : 120/x (mas nya kagak bilang per x nya)
Alhamdulillah, darah ku tidak berubah (wew..emangnya golongan darah bisa berubah?) dan darahku siap di ambil !!!

Setelah menunggu antrian, akhirnya aku dipersilahkan merebahkan diri kembali, kali ini dengan membawa data diri. wkwkw (payah banget ya...)
Yang ngambil darah ku adalah seorang ibu-ibu,

Free Image Hosting at www.ImageShack.us

QuickPost Quickpost this image to Myspace, Digg, Facebook, and others!
ini waktu di ambil darahnya, sambil merem-merem di foto ma pak Munadi, (klo mw foto bilang2 donkz pa, jadi bisa bergaya..wkkww)

beliau sangat ramah, dan friendly, sambil bertanya dengan pertanyaan sebelumnya yang dilontarkan mas-mas di meja tadi.
"Udah pernah donor sebelumnya mas?" sambil melilitkan pompa (wkkw....g tw namanya apa itu alat)
"Hhehe..belum pernah bu" Sambil ternyum malu-malu kucing
Iya, aku malu karna belum pernah donor darah sekalipun, harusnya aku donor darah rutin mengingat golongan darah AB itu susah dapatnya.
Jadi ada niat untuk donor darah rutin jadinya...^_^
Keasikan ngobrol, ekh ga twnya si Ibu udah maen masukin aja tu jarum, trz beliau bilang gini
"Mas, klo pusing bilang ya"
"Iya bu, lagian blm dimasukin jg tu jarumnya...hehee"
"Hehe...sudah mas, sudah dimasukin jarumnya" Si Ibu berkata sambil tersenyum
"wEw...masa bu" tanya ku sambil melihat ke lengan kananku
wkwkw...ternyata sudah dimasukin jarumnya, dan darahku mengalir kekantong darahnya.
huahha....pagi-pagi aku udah ditipu ibu-ibu perawat,,, ~_~
Tapi salut dech ma si Ibu, coz aku ga ngerasa sakit atau pusing sama sekali. setelah berjalan 2-3 menitan, ekh ternyata aliran darahnya jadi lambat (wah..ku pikir darahnya habis dah..wkkww), untung ga berhenti nah itu teman ku disebelah malah berhenti dengan sendirinya, beliau juga baru pertama kali mendonorkan darahnya. Dan karena berhenti dan terjadi pembekakkan di lengan kanannya terpaksa dipindah ke lengan kiri.
Nah, beruntung lah aku ga dipindah-pindah suntikkannya, si Ibu dengan sigap membantu penyedotan darahku. Dan setelah kurang lebih 10 menit akhirnya kantong tempat darahnya penuh juga. Apa ??? 10 menit?? Astagfirullah, lama sekali bwt darah yang hanya sekantong itu.
Waktu aku tanya, apa ada pengaruhnya dengan kondisi tubuh hingga aliran darahnya tidak lancar? dan si Ibu menjawab tidak ada pengaruhnya, itu hanya letak urat nadinya aja yang kurang pas ketika menyuntikkan jarum ke lenganku. (ya mungkin karna si Ibu gak bilang-bilang dlu waktu menyuntikkan tu jarum kelenganku...hehehe)

Setelah mendonorkan darah, perasaannya lega karna walaupun sedikit darah (350cc..klo ga salah) yang aku donorkan mungkin itu bisa berguna untuk orang lain.
Perasaan bahagia pun aku alami ketika bisa membantu orang lain dalam hal sekecil apapun.
Dari kegiatan donor darah tersebut, ada beberapa orang yang tidak bisa mendonorkan darahnya karena tekanan darahnya tidak memungkinkan untuk di ambil. Seperti atasanku, beliau tidak bisa mendonorkan darahnya karena tekanan darah beliau yang mencapai 170 (wEw..tinggi sekali)
Dari kegiatan tersebut aku juga memperoleh sedikit ilmu tentang beberapa hal mengenai darah. Aku jadi tw bagaimana cara melihat dan menentukan sebuah golongan darah, dan bagaimana cara melihat tekanan darah.
Jujur, waktu kegiatan donda itu aku seperti anak TK yang nanya-nanya mulu, tiap mas-mas nya ngelakuin sesuatu yang aku tidak mengerti pasti ku tanya.. hehhe..Untung si Mas nya menjelaskan dengan ramah dan sabar (ya...harap maklum ya mas, saya betul2 tidak tw..hehe)
Dan menurut omongan teman-teman, setelah mendonorkan darah pertama kali mungkin aku bakal mengalami kenaikan berat badan...wkkww
Sesuatu yang sangat aku nanti, karna dari dlu berusaha untuk menggemukkan badan gak pernah berhasil.
Wokeh...klo begitu mari kita mendonorkan darah dan tunggu kenaikan berat badan kita... (gubrakkk..)



Author: yadie
•05.40
Suatu hari seorang sahabat pergi ke rumah orang jompo atau lebih dikenal dengan sebutan Panti Werdha dengan teman-temannya. Kebiasaan ini mereka lakukan untuk lebih banyak mengenal bahwa akan lebih membahagiakan kalau kita bisa berbagi dengan orang-orang yang kesepian dalam hidupnya.

Ketika dia sedang berbicara dengan beberapa ibu-ibu tua, tiba-tiba mata sang sahabat tertumpu pada seorang Opa tua yang duduk menyendiri sambil menatap kedepan dengan tatapan kosong. Lalu sang sahabat mencoba mendekati Opa tua tersebut dan mengajaknya berbicara.

Perlahan tapi pasti sang Opa akhirnya mau mengobrol dengannya sampai akhirnya si Opa menceritakan kisah hidupnya.

Si Opa memulai cerita tentang hidupnya sambil menghela napas panjang. Sejak masa muda saya menghabiskan waktu saya untuk terus mencari usaha yang baik untuk keluarga saya, khususnya untuk anak-anak yang sangat saya cintai. Sampai akhirnya saya mencapai puncaknya dimana kami bisa tinggal di rumah yang sangat besar dengan segala fasilitas yang sangat bagus. Demikian pula dengan anak-anak saya, mereka semua berhasil sekolah sampai ke luar negeri dengan biaya yang tidak pernah saya batasi.

Apapun keinginan anak saya, saya usahakan agar terpenuhi. Akhirnya mereka semua berhasil dalam sekolah juga dalam usahanya dan juga dalam berkeluarga.

Tibalah dimana kami sebagai orang tua merasa sudah saatnya pensiun dan menuai hasil panen kami. Tiba-tiba istri tercinta saya yang selalu setia menemani saya dari sejak memulai kehidupan ini meninggal dunia karena sakit yang sangat mendadak. Lalu sejak kematian istri saya tinggallah saya hanya dengan para pembantu kami karena anak-anak kami semua tidak ada yang mau menemani saya karena mereka semua sudah mempunyai rumah yang juga besar. Hidup saya rasanya hilang, tiada lagi orang yang mau menemani saya setiap saya memerlukannya.

Tidak sebulan sekali anak-anak mau menjenguk saya ataupun memberi kabar melalui telepon. Lalu tiba-tiba anak sulung saya datang dan mengatakan bahwa dia akan menjual rumah karena selain tidak efisien juga toh saya dapat ikut tinggal dengannya. Dengah hati yang berbunga saya menyetujuinya karena toh saya tidak memerlukan rumah besar lagi tapi tanpa ada orang-orang yang saya kasihi di dalamnya. Setelah itu saya ikut dengan anak saya yang sulung.

Tapi apa yang saya dapatkan? Setiap hari mereka sibuk sendiri-sendiri dan kalaupun mereka ada di rumah tak pernah sekalipun mereka mau menyapa saya. Semua keperluan saya pembantu yang memberi. Untunglah saya selalu hidup teratur dari muda maka meskipun sudah tua saya tidak pernah sakit-sakitan.

Lalu saya tinggal di rumah anak saya yang lain. Saya berharap kalau saya akan mendapatkan sukacita didalamnya, tapi rupanya tidak. Yang lebih menyakitkan lagi semua alat-alat untuk saya pakai mereka ganti, mereka menyediakan semua peralatan dari kayu dengan alasan untuk keselamatan saya tapi sebetulnya mereka sayang dan takut kalau saya memecahkan alat-alat mereka yang mahal-mahal itu. Setiap hari saya makan dan minum dari alat-alat kayu atau plastik yang sama dengan yang mereka sediakan untuk para pembantu dan anjing mereka. Setiap hari saya makan dan minum sambil mengucurkan air mata dan bertanya dimanakah hati nurani mereka ?

Akhirnya saya tinggal dengan anak saya yang terkecil, anak yang dahulu saya kasihi melebihi dari yang lain karena dia dulu adalah anak yang paling memberi kesukacitaan pada kami lebih dari yang lain. Tapi apa yang saya dapatkan? Setelah beberapa lama tinggal disana akhirnya anak saya dan istrinya mendatangi saya lalu mengatakan bahwa mereka akan mengirim saya untuk tinggal di Panti Jompo dengan alasan supaya saya punya teman untuk berkumpul dan juga mereka berjanji akan selalu mengunjungi saya.

Sekarang sudah 2 tahun saya di sini tapi tidak sekalipun dari mereka yang datang mengunjungi saya apalagi membawakan makanan kesukaan saya. Hilanglah semua harapan saya tentang anak-anak yang saya besarkan dengan segala kasih sayang dan kucuran keringat. Saya bertanya-tanya mengapa kehidupan hari tua saya demikian menyedihkan padahal saya bukanlah orangtua yang menyusahkan, semua harta saya mereka ambil. Saya hanya minta sedikit perhatian dari mereka tapi mereka sibuk dengan diri sendiri.

Kadang saya menyesali diri mengapa saya bisa mendapatkan anak-anak yang demikian buruk. Masih untung disini saya punya teman-teman dan juga kunjungan dari sahabat-sahabat yang mengasihi saya tapi tetap saya merindukan anak-anak saya. Sejak saat itu sang sahabat selalu menyempatkan diri untuk datang kesana dan berbicara dengan sang Opa.Lambat laun tapi pasti kesepian di mata sang Opa berganti dengan keceriaan apalagi kalau sekali-kali sang sahabat membawa serta anak-anaknya berkunjung.

Sampai hatikah kita membiarkan para orangtua kesepian dan menyesali hidupnya hanya karena semua kesibukan kita.

Bukankah kita akan sama dengan mereka, tua dan kesepian?

Ingatlah bahwa tanpa ayah dan ibu, kita tidak akan ada di dunia ini dan menjadi seperi sekarang ini.

Jika kamu masih mempunyai orang tua, bersyukurlah sebab banyak anak yatim piatu yang merindukan kasih sayang orang tua.

Sumber