Author: yadie
•02.12
Assalamualaikum,

Gak terasa ramadhan perlahan meninggalkan kita,
Timbul satu pertanyaan, sudah kah kita beribadah dengan sesungguhnya?
Mungkin kita sadar, ibadah yang kita lakukan kadang kala gak sesuai dengan apa
yang diharapkan,
Kita mencoba untuk instropeksi diri, agar hal yang sama tidak terulang pada
keesokan harinya..

Kebetulan kemaren ada acara buka puasa bersama di kantor,
Pada saat kultum, ada satu hal yang dapat aku petik dari ceramah beliau diantaranya:

Dosa yang paling tinggi tingkatannya setelah menyekutukan Allah adalah durhaka terhadap orang tua (dalam hal ini bisa berbentuk menyakiti hati orang tua),
Sadar kah kita betapa besar pengorbanan ibu kita pada saat melahirkan kita kedunia ini?
Kemudian ayah, dia mencari nafkah setiap hari dan terkadang hingga malam hari hanya untuk membelikan makanan untuk anak-anaknya!!!

Maka tidak heran, pada saat seorang sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad SAW "Siapakah yang harus dihormati di dunia ini ya Rasul?"
dan Rasullullah menjawab "Ibumu",
kemudian sahabat tadi bertanya lagi "Kemudian?"
dan Rasullullah menjawab "Ibumu",
dengan penuh rasa penasaran sang sahabat bertanya lagi "Kemudian?"
Rasullullah "Ibumu, setelah itu bapakmu"

Maka jelas lah sudah, betapa sangat durhaka nya kita apabila kita menyakiti perasaan orang tua kita sendiri, terlebih lagi dengan Ibu kita.
Masih ingat sebuah kalimat "surga ditelapak kaki ibu" ???
Itu menunjukkan hanya dengan restu orang tua, kita bisa berhasil di hidup ini...

Maka hormatilah orang tua kita, dan sampaikan selalu berita baik kepada orang tua kita...


Yadie beserta keluarga besar mengucapkan

Taqqballahu minna Wa minkum

Selamat hari Raya I'dul Fitri 1429 H

Minal aidin walfaizin

mohon dimaafin apabila ada salah-salah kata dalam blog ku ini




Author: yadie
•00.10

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."

Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.

"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanukum --peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik alaaa wa salim 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.


Author: yadie
•08.51
Assalamualaikum,
Sudah 19 hari kita menjalankan ibadah puasa, gak terasa banget kita sudah di sampai di hari-hari terakhir bulan ramadhan!!!
Timbul satu pertanyaan yang paling mendasar di dalam lubuk hatiku, "akankah aku bisa bertemu lagi dengan ramdhan tahun depan?"
jawabnya "Insya Allah", jika Allah mengijinkan aku, dan kita semua untuk bertemu lagi dengan bulan ramadhan tahun depan...amien...

banyak kejadian-kejadian sepanjang tahun ini yang membuatku semakin mengerti apa itu hidup...?untuk apa hidup?
seandainya pertanyaan itu diberikan kepada anda, apa yang akan anda jawab?
terkadang kita tidak sadar kemana kaki kita melangkah, apa yang telah terucap dari mulut ini, apa yang telah dilihat oleh mata ini selama kita hidup?
Klo kita melihat dari apa yang kita lakukan selama kita hidup, mungkin hanya dosa dan dosa yang kita lakukan, mata, tangan, mulut, kaki, semuanya mungkin sudah pernah "berjasa" membuat dosa untuk kita...tapi ternyata kita tidak menyadari akan hal itu..
Mungkin ada yang sadar ketika telah melakukannya, tapi dia tetap melakukan kesalahan yang sama!!! itu lah manusia, tidak ada yang sempurna di dunia ini dan sesungguhnya kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT...

Hal yang paling dinanti pada bulan ramadhan ini adalah lailatul qadar..!!
Dimana apabila seseorang beribadah di malam lailatul qadar, maka pahala ibadahnya sama seperti beribadah selama 1000 bulan...
Maka dari itu, marilah kita berusaha untuk memperbaiki semua kesalahan kita yang telah kita lakukan, andaikan semua orang tau kapan dia akan meninggalkan kehidupan ini, maka orang tersebut akan bertobat terlebih dahulu, tapi Allah maha besar, Allah tidak memberikan kabar kapan dan dimana kita akan mengakhiri hidup kita.
Hidup hanya sementara, dan berusahalah disisa umur kita untuk melakukan kebajikan.

Semoga kita menjadi individu yang baru selepas ramadhan tahun ini, tentunya dengan semangat yang baru untuk berjuang di jalan Allah...


Author: yadie
•14.03
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Mungkin sebagian dari kalian sudah melihat film karya Ust. Yusuf mansyur yang judulnya "Kun Fayakun" !!! Gimana pendapat kalian...?

Klo boleh cerita dikit berikut sinopsisnya (bwt yang belum nonton ya,,hmm..)
Sebuah keluarga yang sederhana yang selalu memegang terhadap keyakinan dan prinsip moral dengan teguh dalam kesehariannya. Hingga suatu saat benar-benar mengalami berbagai macam cobaan yang seakan tidak akan pernah berhenti. Masa sulit yang terus menerus menghujani, membawa mereka kepada sebuah kekuatan keyakinan, akan kekuatan keyakinan.
Pa Ardan (Agus kuncoro), hidupnya sangat sederhana, pekerjaan sehari-harinya adalah tukang kaca keliling. Walaupun hidupnya sangat sederhana, dia tetap gigih berjuang, sabar, tabah, dan ikhlas menerima cobaan. Itikadnya tetap bulat untuk merubah kehidupan keluarganya menjadi lebih baik.
Beruntung pa Ardan mempunyai istri (Desy Ratnasari) yang sholehah, setia dan taat kepada suami . Istrinya selalu menunggu setiap kali pa Ardan pulang dari kerja, dan menyambutnya dengan senyum yang khas,,,

Sebuah karya anak bangsa yang mengajarkan dan mengingatkan kita akan pentingnya rasa bersyukur dengan segala keadaan. Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari film ini di antaranya :
  • Selalu berikhtiar, dan bertawakal kepada Allah SWT.
Allah tidak diam, Allah juga tidak buta. Dia selalu melihat, mendengar permohonan setiap hambanya yang selalu meminta kepada - Nya.
  • Kesabaran, dan selalu berusaha untuk mengerti keadaan.
  • Tidak mau meminta kepada orang lain, selagi masih bisa berusaha.
Pa Ardan selalu berpesan kepada Istri dan kedua anaknya, untuk tidak meminjam uang kepada orang lain dlu, sambil berusaha dan hanya meminta kepada Allah.
  • Kasih sayang orang tua..
Antara pa Ardan dan istrinya di keluarga itu sangat perhatiannya, ketika makanan yang tersisa tinggal sedikit, keduanya saling berebutan untuk tidak makan. dan akhirnya seluruh makanan yang mereka punya diberikan kepada anak-anaknya...
kasih sayang orang tua sepanjang masa...
  • Belajar memaafkan dan bersyukur akan karunia-Nya

Inspiring The Miracle

Kalau Allah SWT sudah berkata "Kun Fayakuun"

Maha Suci Allah atas segalanya
Kekuasaan-Nya, ditangan-Nya
dan kepada-Nya segala Urusan dikembalikan

Dari Ibnu Abbas berkata,
bahwa dia pernah berada dibelakang
untanya Rasulullah SAW dan berkata
Rasulullah kepadanya "Wahai anakku, aku akan
mengajarkan kepadamu beberapa kalimat
jagalah Allah, maka Allah akan menjaga kamu,
Jika akan meminta, mintalah hanya kepada Allah,
kita disuruh untuk meminta kepada Allah, maka Allah akan kabulkan"